Facebook Larang Iklan Anti-Vax pada Platformnya

31

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Dalam upayanya mengontrol setiap kesalahan informasi kesehatan di tengah pandemi Covid-19, Facebook telah menegaskan akan mulai menghapus iklan yang mencegah untuk vaksin dan imunisasi di platform Facebook dan Instagram.


Seperti yang dicatat oleh Wall Street Journal dikutip melalui thenextweb.com pada Kamis (15/10/20), hal ini bukan pertama kalinya perusahaan Zuckerberg itu berjanji untuk menindak kesalahan informasi vaksin. Tahun lalu, perusahaan tersebut telah membuat janji serupa, tetapi kemudian mengakui gagal menghapus iklan berbayar dari kelompok anti-vax terkemuka yang mengajak dokter berkonspirasi dalam menyembunyikan bukti yang dicurigai membahayakan anak-anak.


“Hari ini, kami meluncurkan kebijakan global baru yang melarang iklan yang membuat orang enggan mendapatkan vaksinasi,” ungkap Facebook dalam sebuah pernyataan.


“Sasaran kami adalah membantu pesan tentang keamanan dan kemanjuran vaksin yang dijangkau banyak orang, sambil melarang iklan dengan informasi yang salah yang dapat membahayakan upaya kesehatan masyarakat,” imbuhnya.


Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya kritik dari para profesional kesehatan yang mengeluhkan bahwa Facebook merongrong pentingnya imunisasi dengan memberikan platform kepada kelompok anti-vax.

Adsense


Meskipun demikian, perusahaan masih akan mengizinkan iklan yang mendukung atau menentang undang-undang tentang vaksin, termasuk satu untuk Covid-19.

“Kami secara bertahap menyempurnakan pendekatan kami seputar iklan yang membahas masalah sosial untuk menangkap perdebatan dan diskusi seputar topik sensitif yang terjadi di Facebook,” ucap perusahaan itu.


Kampanye tersebut menunjukkan upaya terbaru Facebook untuk mencegah penyebaran informasi yang salah pada platformnya, sekaligus memberikan lebih banyak paparan pada sumber tepercaya seperti Organisasi Kesehatan Dunia (yang juga bersalah karena menyebarkan beberapa nasihat yang sangat buruk) dan UNICEF.

Facebook tidak berhenti pada konten anti-vax. Diketahui pada minggu lalu, perusahaan mengumumkan akan mulai melarang akun pro-QAnon dari platformnya. (DAF)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More