Sistem Keamanan Siber BI Diretas, Ini Data yang Dicuri!

193

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech– Sistem keamanan siber Bank Indonesia atau BI diretas pada Senin (17/1). Sejumlah data non kritikal berhasil diambil oknum perestas.

Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Anton Setiawan menjelaskan data milik BI yang diretas merupakan data milik sejumlah karyawan.

“Data-data seperti: peminjaman laptop, permintaan Swab, pengurusan pembuangan sampah, proposal-proposal acara,” ungkap Anton melansir dari CNNIndonesia.com, Jum’at (20/1).

Anton menjelaskan data-data yang dicuri tersebut berasal dari kantor cabang BI di Bengkulu.

“Tim BSSN dan BI melakukan verifikasi terhadap konten dari data yang tersimpan, data yang tersimpan diindikasikan merupakan data milik Bank Indonesia cabang Bemgkulu,” ucap Anton.

Peretasan ini dilakukan oleh kelompok siber yang menamai dirinya geng ransomware Conti. Mereka telah berhasil meretas 16 perangkat komputer (PC) yang digunakan karyawan BI yang kabar terbaru perangkat tersebut sudah diamankan dengan memutuskan server guna menghindari pencurian data penting.

“Serangan tersebut sudah dilaporkan oleh pihak BI ke BSSN pada tanggal 17 Desember 2021,” ungkap Anton.

Adsense

Peretasan yang dialami BI pertama kali dilaporkan oleh akun Twitter bernama Dark Tracer. Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan Bank Indonesia sebagai korban serangan geng ransomware Conti.

“[ALERT] geng Conti ransomware mengumumkan “BANK OF INDONESIA” masuk dalam daftar korban,” ujar Dark Tracer melalui laman Twitter resminya, Kamis (20/1).

BSSN dan BI Lakukan Antisipasi

Bank Indonesia telah melakukan sejumlah langkah penanganan dan perlindungan, terutama pada perangkat-perangkat yang terdampak serangan. Berikut langkah-langkah yang telah dilakukan Bank Indonesia untuk menangani kasus serangan siber:

1. Mengisolasi PC yang terdampak oleh ransomware tersebut dan memutus hubungan server kategori kritikal agar tidak terdampak oleh ransomware.

2. Melakukan eradikasi [pemusnahan] terhadap file yang diduga menjadi sumber penyebaran ransomware.

3. Melakukan monitoring terkait dengan indikasi eksfiltrasi data yang terjadi.

(TN/CNN).

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More