Jakarta, Itech- inose c-19 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mendapat dukungan pengembangan sampai lolos uji edar. Dukungan diberikan secara langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Prof Bambang Brodjonegoro.
Menurut Riyanarto Sarno selaku guru besar ITS, i-nose c-19 yang dikembangkannya saat ini masih pada tahap uji profil. Kemudian diperlukan banyak sampel pengujian dan beberapa tahap untuk dapat dipasarkan.
Baca Juga: ITS Gagas Smart Charging Station Ramah Lingkungan di Indonesia
Sampai sekarang, sudah ada enam i-nose c-19 yang berhasil diproduksi seperti dikutip dari its.ac.id pada Senin (25/01). Dan diperlukan sekitar 10 – 20 alat untuk kebutuhan pengujian sampel yang lebih banyak ke depannya.
”Alhamdulillah dari kementerian (Kemenristek/BRIN, red) mendukung dalam pembuatan alat baru dan operasionalnya nanti,” ungkapnya.
Baca Juga: Perkuliahan UIII Akan Dimulai Tahun Ini
Ryan menjelaskan bahwa kecanggihan alat ini adalah cara kerjanya dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI).
“Bau keringat akan diubah menjadi sinyal listrik yang kemudian diklasifikasikan menggunakan AI,” terang Ryan.
Kemudian, terdapat fitur near-field communication (NFC) memudahkan pengisian data yang cukup. Hal ini memudahkan untuk menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat Covid-19. Dan akan secara langsung terintegrasi dengan pihak terkait.
Ryan berharap semoga i-nose c-19 dapat segera dikomersialkan dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan. (DAF)
Comments are closed.