Hannover Messe 2021 Digital Edition: Potensi Indonesia Terapkan Industri 4.0

23

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Indonesia akan membuktikan diri kepada dunia sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan di sektor industri, terutama dalam penerapan teknologi industri 4.0. Hal ini bakal ditunjukkan melalui status Indonesia yang menjadi official partner country pada ajang Hannover Messe 2021: Digital Edition.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, dengan menjadi partner country di Hannover Messe, Indonesia dapat menampilkan diri sebagai negara emerging yang tengah melakukan transformasi ekonomi menuju industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (12/4).

Hannover Messe merupakan pameran dagang terbesar dunia untuk teknologi industri, dengan tradisi yang telah berjalan selama lebih dari 72 tahun. Eksibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat, sebagaimana dicirikan dalam penyelenggaraan di tahun 2019, di mana tercatat lebih dari 6.500 eksibitor dari 75 negara di seluruh dunia dan menempati lahan seluas 227.000 meter persegi.

“Setiap tahun, Hannover Messe rata-rata dihadiri 225.000 pengunjung yang merupakan level pemimpin dari perusahaan-perusahaan seluruh dunia. Selain itu, diliput sebanyak 2500 jurnalis dari 51 negara,” sebut Agus. Potensi tersebut membuat gelaran bergengsi skala intenasional ini memberikan banyak manfaat bagi para peserta yang terlibat.

“Dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021 Digital Edition, pemerintah telah memfasilitasi beberapa kerja sama di sektor industri, baik itu dalam kerangka Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B),” papar Agus.

Hal itu selaras dengan tema utama yang diusung Hannover Messe 2021 Digital Edition, yakni “Industrial Transformation” dan Indonesia melengkapinya dengan subtema “Making Indonesia 4.0”. Adapun tagline yang akan diusung dalam ajang Hannover Messe 2021 adalah “Connect to Accelerate”.

Menperin Agus optimistis, lewat gelaran Hannover Messe 2021 Digital Edition, akan terjadi transfer teknologi melalui keikutsertaan Indonesia dalam upaya memperkenalkan kekuatan industri nasional dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.

“Bahkan, kami meyakini dapat membawa peluang besar bagi Indonesia dalam menarik investasi dan memperluas pasar ekspor sektor industri, sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya. Ajang Hannover Messe 2021 Digital Edition juga akan menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mewujudkan visi industri nasional dan memperkenalkan peta jalan Making Indonesia 4.0 kepada dunia.

“Salah satu upaya yang dapat didorong untuk akselerasi pertumbuhan industri adalah melalui penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0,” jelas Agus. Peta jalan Making Indonesia 4.0 merupakan inisiatif untuk percepatan revitasliasi sektor manufaktur memasuki era industri 4.0. Sasaran utamanya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia di tahun 2030.

Berdasarkan peta jalan tersebut, terdapat tujuh sektor industri yang didorong sebagai fokus prioritas pada Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan. Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70% dari total PDB manufaktur, 65% ekspor manufaktur, dan 60% pekerja industri.

Menteri AGK mengemukakan, sektor industri di Indonesia menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi pandemi Covid-19, termasuk dengan kesiapan memanfaatkan teknologi industri 4.0, sehingga tetap dapat menjaga aktivitas produksinya. Di tengah pandemi, realisasi investasi sektor industri pada periode 2020 mencapai Rp272,9 triliun, tumbuh 26% dari 2019 yang sebesar Rp216 Triliun.

Selain itu, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2021 berada di level 53,2 atau meningkat sebesar 2,3 poin dari Bulan Februari 2021. Peningkatan PMI manufaktur Maret 2021 menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. “Capaian gemilang tersebut mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia akan semakin cepat, dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021,” tegas Agus.

Adsense

Negara pertama di ASEAN

Menperin menambahkan, Indonesia merupakan negara pertama di ASEAN yang mendapat kesempatan sebagai official partner country pada Hannover Messe. Hal ini akan membuka peluang untuk melakukan national branding atas posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.

“Pelaksanaan Hannover Messe merupakan perhelatan yang sangat penting bagi Indonesia dan juga menunjukkan Indonesia sebagai partner country adalah sebuah hal yang istimewa. Jadi, kami melihat, negara yang ditunjuk sebagai partner country adalah negara yang dinilai cukup maju di sektor industri,” terangnya.

Setiap tahunnya, satu negara terpilih untuk berperan sebagai partner country Hannover Messe, di antaranya India (tahun 2015), Amerika Serikat (2016), Polandia (2017), Meksiko (2018), dan Swedia (2019). “Kehadiran Indonesia sebagai official partner country secara digital akan berlangsung selama setahun, sehingga kita bisa memaksimalkannya untuk mempromosikan kemampuan teknologi industri di tanah air,” ungkap Agus.

Pelaksanaan Hannover Messe tahun ini diselenggarakan sepenuhnya secara digital pada 12-16 April 2021. Format baru digital tersebut menyesuaikan dengan kondisi saat ini sebagai dampak pandemi Covid-19. “Dalam masa pandemi yang mengubah gaya hidup, cara berinteraksi, hingga aktivitas ekonomi masyarakat, keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2021 kali ini diselenggarakan secara digital memberikan keleluasaan bagi eksibitor serta pengunjung,” paparnya.

Menperin juga menegaskan, dengan menjadi partner country, Indonesia menunjukkan sudah selangkah lebih maju dibandingkan negara kompetitornya. “Selain itu, Indonesia juga akan menjadi special display pada ajang Hannover Messe 2022 dan menjadi partner country kembali pada tahun 2023 yang akan dilaksanakan secara fisik apabila pandemi telah berakhir,” imbuhnya.

Agus mengemukakan, Presiden RI Joko Widodo dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan meresmikan pembukaan Hannover Messe 2021 Digital Edition, tanggal 12 April 2021. “Sebelumnya, kami sudah menyelenggarakan Kick Off Pra-Konferensi Indonesia Partner Country Hannover Messe 2021 selama seminggu ini, sejak Senin kemarin (5/4),” ungkapnya.

Menperin mengibaratkan Indonesia dan Jerman sebagai tokoh kembar pewayangan Nakula-Sadewa dalam pelaksanaan Hannover Messe 2021: Digital Edition ini. Kedua tokoh tersebut mencerminkan “kekembaran” atau kesamaan dari kedua negara, Indonesia dan Jerman, yang saling aktif menjalin kerja sama erat dan komprehensif di berbagai bidang, seperti ekonomi dan khususnya sektor industri.

Keikutsertaan dalam Hannover Messe 2021 Digital Edition diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerja sama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global. “Partisipasi di Hannover Messe 2021 juga akan menjadi kontribusi Indonesia dalam kolaborasi untuk pemulihan ekonomi global pasca pandemi,” papar Menperin.

Dari hasil kurasi, Indonesia akan menampilkan sebanyak 156 eksibitor, yang dikelompokkan ke dalam enam topik, antara lain automation, motion, and drives, yang terdiri dari 15 eksibitor, digital ecosystems sebanyak 56 eksibitor, energy solutions 13 eksibitor, engineered parts & solutions 20 eksibitor, new work sebanyak 38 eksibitor, serta global business & markets terdiri dari 15 eksibitor.

Dari jumlah tersebut, kontribusi eksibitor terbesar berasal dari perusahaan besar sebanyak 65 perusahaan, perusahaan start-up sebanyak 63 perusahaan, BUMN 14 perusahaan, serta delapan kawasan industri, dan empat kementerian/lembaga, serta dua asosiasi industri. “Di antara 156 eksibitor, 93 di antaranya merupakan pendaftar baru dan 63 eksibitor mendaftarkan diri mengikuti Hannover Messe 2020,” papar Menperin.

Menperin juga menggarisbawahi, perusahaan-perusahaan startup memiliki peluang besar untuk mendapatkan kesepakatan-kesepakatan bisnis. Sehingga, Kemenperin terus mendorong agar para startup dapat terus berdaya saing. “Kami yakin, startup yang kami bawa akan bisa berjaya di ajang ini,” tandasnya.(DAF/rilis)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More