Jakarta, Itech- Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Anhar Riza Antariksawan berpesan kepada para Pejabat Tinggi Madya (PTM) untuk terus berupaya mewujudkan empat pilar strategis Batan. Hal ini disampaikan Anhar pada pelantikan dua PTM di lingkungan Batan di Kantor Pusat Jakarta, Senin (04/1).
Kedua PTM yang dilantik adalah Agus Sumariyanto sebagai Sekretaris Utama menggantikan Falconi Margono yang saat ini menjabat sebagai Pejabat Fungsional Analis Kebijakan Utama. Pejabat lainnya, Totti Tjiptosumirat sebagai Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir menggantikan Hendig Winarno yang saat ini menjabat sebagai Peneliti Utama.
Batan di masa yang akan datang, menurut Anhar, akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan tidak mudah. Namun dengan semangat dan motivasi yang tinggi semua tantangan itu akan dapat teratasi dengan baik. Untuk itulah, sebagai PTM yang baru dilantik, Anhar mengajak untuk selalu memperhatikan empat pilar strategis Batan. Pertama, menjadikan Batan sebagai organisasi yang modern, yaitu organisasi yang mampu beradaptasi terhadap perubahan yang cepat.
“Sebagai organisasi yang modern, Batan harus mampu beradaptasi terhadap perubahan yang ada dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang secara cepat. Kondisi pandemi Covid-19 ini menjadi pembelajaran dalam merespon adanya perubahan secara cepat, contohnya pemanfaatan teknologi digital dalam pelaksanaan sistem pemerintahan,” ujar Anhar.
Kedua, meningkatkann kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan aset paling berharga di dalam sebuah organisasi. Adanya gap kompetensi antara pegawai senior dan yunior menjadi tantangan tersendiri bagi para PTM untuk diselesaikan.
“Kita akan mengatasi gap pengetahuan antara pegawai senior dan yunior dengan menggunakan berbagai cara agar para pegawai yunior dapat segera menerima ilmu pengetahuan sebelum pegawai yang senior memasuki masa purna bakti,” lanjutnya.
Ketiga, menciptakan iklim inovasi yang baik di Batan. Seluruh pegawai didorong untuk menghasilkan karya inovasi tidak hanya sebatas produk litbangjirap saja melainkan juga terkait dengan manajemen dan pengembangan SDM dengan mengikuti perkembangan zaman. Keempat, meningkatkan hilirisasi dan komersialisasi produk Batan. “Iptek nuklir tidak akan dipandang jika kita tidak bisa menghadirkan nuklir yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tambahnya.
Keempat pilar strategis Batan tersebut menurut Anhar, dapat dijalankan dengan baik jika semua pegawai di Batan bekerja sama dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Sebagai Sekretaris Utama yang baru dilantik, Agus Sumariyanto menyampaikan upayanya dalam mengatasi adanya gap kompetensi antara pegawai senior dan yunior di Batan. “Batan akan terus meningkatkan program nuclear knowledge management (NKM) sebagai sarana untuk mentransfer pengetahuan dari pegawai senior ke yunior, dan akan meningkatkan kolaborasi sistem pemagangan yaitu terus melakukan shadowing yang dilakukan pegawai yunior kepada pegawai senior,” kata Agus.
Selain itu, Agus akan lebih menyelaraskan antara perencanaan kepegawaian dengan perencanaan penganggaran. Hal ini berarti rekruitmen pegawai di Batan harus selaras dengan perencanaan program dan kegiatan. Sedangkan Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir yang baru dilantik, Totti Tjiptosumirat menekankan pada penciptaan iklim inovasi di Batan harus terus tingkatkan. Inovasi di Batan harus dibentuk melalui proses hilirisasi produk iptek nuklir.
“Dengan adanya hilirisasi tentunya akan ada komunikasi dengan pihak pengguna teknologi dan itu akan menjadi umpan balik kepada Batan dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru. Dari sinilah seluruh kegiatan di kedeputian PTN yang sifatnya inovasi dan hilirisasi harus digenjot agar iklim inovasi di lingkungan kedeputian yang lain bisa meningkat dan hasilnya dapat dimanfaatkan bagi masyarakat,” pungkas Totti. (red)
Comments are closed.