Jakarta, Itech- Dalam mendukung penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) PT Pertamina (Persero) dan Mitsui & Co.,Ltd. mengkaji komersialisasi penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) di Sumatera Tengah. Kerja sama keduanya dilakukan melalui Kesepakatan Kerja Sama Studi (Joint Study Agreement/JSA).
Adapun penandatanganan JSA dilakukan Direktur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina, Iman Rachman dan General Manager of Sustainable Energy Development Division, Energy Business Unit I, Mitsui Yasuchika Maruyama yang disaksikan President Director of PT Mitsui Indonesia Sinichi Kikuchihara pada Rabu (6/4/2022).
Iman mengatakan kesepakatan ini bertujuan melakukan studi kelayakan penerapan teknologi CCUS di Sumatera Tengah. Selain itu, untuk membangun kemitraan strategis jangka panjang dalam pengembangan dekarbonisasi mencapai target transisi energi.
Menurutnya, Pertamina dan Mitsui akan melakukan penelitian teknologi penangkapan, pemurnian dan penyimpanan CO2 sesuai kapasitas, serta formasi subsurface. Sehingga akan diperoleh teknologi yang optimum.
Selain itu, penetapan dan pemetaan sumber emisi CO2 di sekitar lokasi penyimpanan atau pemanfaatan CO2, potensi penerimaan CO2 dari daerah lain, hingga rencana pengembangan hub dan klaster CCS/CCUS untuk mendapatkan bisnis baru. Tercakup pula transportasi CO2 melalui pipa, truk, dan kapal dari sumber emisi ke lokasi dengan kombinasi yang paling efisien.
“Kami berharap, kolaborasi dalam studi ini dapat mengidentifikasi bisnis potensial bagi Pertamina dan Mitsui di industri energi ke depannya. Di era transisi energi, Pertamina dan industri lain harus melakukan segala upaya untuk mengurangi dan memitigasi emisi karbon ke atmosfer agar perubahan iklim tetap terkendali. Regulasi, izin, dan dukungan pemerintah serta kerja sama para pemangku kepentingan akan menjadi faktor kunci keberhasilan program CCUS ini,” jelasnya dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (7/4/2022).
Seperti diketahui Pertamina mendukung komitmen target penurunan emisi GRK sebesar 29% di 2030 atau 41% dengan dukungan internasional. Pengembangan bisnis CCUS menjadi inisiatif mendukung dekarbonisasi dan solusi teknologi Enhance Oil/Gas Recovery (EOR/EGR) dalam meningkatkan produksi migas di Indonesia.
“Penerapan teknologi CCUS ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi penurunan emisi gas rumah kaca, tetapi juga memiliki manfaat finansial untuk ekonomi karbon yang inklusif,” ungkap Iman.
Hal senada disampaikan Yasuchika. Dia menyambut hangat kolaborasi antara kedua perusahaan.
“Kerja sama ini tidak hanya akan mempererat hubungan baik antara Mitsui dan Pertamina, tapi juga antara Indonesia dan Jepang,” jelasnya.
Menurut Maruyama, sejumlah lapangan minyak dan gas di Indonesia yang memasuki fase penurunan produksi diharapkan dapat digunakan kembali. Adapun Mitsui dapat memanfaatkan pengetahuan dari proyek-proyek CCUS di UK dan negara lain sehingga keduanya dapat menciptakan rantai nilai CCUS di Asia Pasifik.(AF)
Baca juga :Sinar Mas Land Bantu Beasiswa Coding Guna Dukung Teknologi Digital
Comments are closed.