itechmagz.id – Munculnya teknologi Generative Artificial Intelligence (GenAI) telah membuka peluang baru untuk meningkatkan keamanan aplikasi selular, menawarkan solusi yang menjanjikan untuk masalah yang sering dihadapi pengguna selama serangan selular. Banyak produk keamanan aplikasi selular yang dirancang secara khusus untuk tim siber, yang seringkali mengabaikan pengalaman pengguna. Saat satu serangan teridentifikasi, aplikasi biasanya diblokir, sehingga mengharuskan pengguna mengikuti proses dukungan yang lama dan membuat frustrasi.
Dalam lanskap serangan selular saat ini, pendekatan tersebut tidaklah memadai. Meningkatnya popularitas mobile commerce mendorong lebih banyak konsumen melakukan transaksi melalui aplikasi, di mana di Indonesia diperkirakan akan mencapai 204.97 juta pengguna pembayaran digital di tahun 2028. Di saat yang sama, penipuan selular juga akan meningkat, dengan aktivitas phising dan scamming yang menimbulkan risiko besar. Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia memblokir 3.104 nomor telepon yang digunakan untuk penipuan dan aktivitas phising dari bulan Juni hingga bulan November 2023.
Pengguna akhir menghadapi sejumlah tantangan selama serangan selular. Peringatan yang dikirim ke departemen TI seringkali kekurangan data ancaman tertentu, sehingga pengguna tidak memiliki informasi yang cukup tentang ancaman atau solusi yang memungkinkan. Proses investigasi TI juga rumit, yang biasanya memerlukan sejumlah interaksi manual dengan berbagai departemen dukungan, sehingga justru lebih mudah mengatur ulang perangkat daripada melakukan upaya manual. Selain itu, beberapa perusahaan memilih untuk menghapus aplikasi dan mengabaikan langkah keamanan mereka, sehingga serangan tidak teratasi untuk waktu yang lama.
Dukungan yang Ditingkatkan
Large Language Models (LLMs) dan GenAI unggul dalam mengekstraksi pengetahuan dari miliaran data yang tersedia secara online, sehingga cocok untuk membantu memecahkan masalah keamanan yang rumit. Namun, agar GenAI dapat memberikan dukungan operasional yang efektif selama penyelesaian serangan siber, diperlukan informasi yang spesifik mengenai serangan yang sedang berlangsung dan konteksnya.
Solusi yang diusulkan melibatkan alat GenAI yang menawarkan fungsionalitas bagi brand seluler dan perusahaan yang dirancang untuk mendukung pengguna akhir saat terjadi serangan. Secara khusus, tim dukungan, TI, dan siber akan mengakses detail serangan yang sedang berlangsung secara real-time dan laporan vendor yang diperbarui. Sistem ini juga akan menyediakan langkah-langkah untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
Pendekatan Tiga Langkah GenAI untuk Resolusi Ancaman
Proses penyelesaian ancaman GenAI melibatkan tiga langkah utama: memahami, menemukan, dan mengatasi ancaman. Pada langkah pertama, GenAI dapat menjelaskan berbagai malware, spyware, dan entitas berbahaya lainnya pada perangkat seluler, serta memberikan wawasan tentang perilaku, metode infeksi ancaman, dan potensi konsekuensinya.
Untuk lokasi ancaman, GenAI menyediakan petunjuk terperinci langkah demi langkah untuk menemukan entitas berbahaya, termasuk memeriksa izin aplikasi dan mencari file tersembunyi.
Terakhir, GenAI memberikan instruksi terperinci, sederhana, dan khusus perangkat untuk menghilangkan ancaman dan keamanan perangkat yang tidak memerlukan keahlian tambahan dari pengguna.
Dampak GenAI terhadap Keamanan Seluler Global
Mengintegrasikan GenAI ke dalam keamanan seluler dapat secara signifikan mengurangi permukaan serangan untuk perangkat di seluruh dunia. Dengan memberikan resolusi yang lebih cepat dan solusi khusus pengguna, hal ini memberdayakan lebih dari satu miliar pengguna seluler dengan panduan yang jelas dan dapat ditindaklanjuti untuk melindungi perangkat mereka dengan percaya diri. Hal ini tidak hanya mengurangi beban dukungan pada tim siber tetapi juga memperpendek area kerentanan, sehingga secara signifikan meningkatkan kewaspadaan dan keamanan siber global.
Artikel ditulis oleh: Jan Sysmans, Penggiat Keamanan Aplikasi Selular di Appdome
Comments are closed.