BRIN Gandeng ISRO Kembangkan Teknologi Keantariksaan Untuk Start Up

281

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

itechmagz.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perkuat jejaring kerja sama dengan Indian Space Research Organisation (ISRO) pada Selasa (19/03/2024) di Gd. BJ Habibie Jakarta.

Kerja Sama ini untuk menjembatani perkembangan keantariksaan Indonesia dan India. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman, dan salah satu poin pentingnya adalah India ingin mengoptimalkan pemanfaatan stasiun Biak Papua. Untuk mengeksplorasi keantariksaan melalui pemanfaatan satelit.

Menurut Laksana Tri Handoko Kepala BRIN, teknologi keantariksaan telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan, seperti bidang telekomunikasi hingga penginderaan jauh. Hal ini akan menjadi teknologi kunci di masa depan. Dirinya ingin mencoba peluang bahwa teknologi luar angkasa menjadi bagian dari ekonomi masa depan, yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk periset, tapi juga untuk bidang industri dan start up.

“Kalau kita sudah memiliki konstelasi satelit penginderaan jauh, kita akan membuka peluang bagi para start up untuk memanfaatkan berbagai platform. Untuk berbagai kebutuhan yang berbasis pada citra satelit, jadi banyak sekali peluang yang terbuka. Termasuk bagi mahasiswa juga yang akan berkarier di bidang space engineering, elektronik, instrumentasi, dsbnya. Kita ingin memperkuat industri luar angkasa juga, itu sebabnya kami membuka peluang kerja sama juga dengan berbagai mitra industri di dalam negeri,” tambahnya.

India dan Indonesia kembali memperkuat kerja sama di bidang antariksa sebagai langkah menuju penjelajahan luar angkasa yang lebih maju. Hal tersebut diungkapkan Sandeep Chakravorty Duta Besar India untuk Indonesia. Hal yang paling menggembirakan adalah India telah menjalin kemitraan yang erat dengan Indonesia dalam bidang antariksa.

“Kami sangat menghargai kerja sama yang telah dilakukan India dan BRIN, kerja sama yang telah dirintis sejak 2017 hingga saat ini, dan mengalami penguatan beberapa kali di bidang antariksa. India juga sangat mendorong kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi untuk memanfaat fasilitas ini. Selain itu juga membuka peluang riset bersama,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Organisasi Riset dan Penerbangan Antariksa BRIN Robertus Heru Triharjanto mengatakan India memiliki 20 armada yang mereka kendalikan dari Biak Papua. Hal ini akan memudahkan Indonesia untuk belajar dan menjadikan supply chain industry keantariksaan global. Karena Indonesia ini sangat potensial untuk membantu teman-teman yang memiliki satelit untuk mengendalikannya,” ujarnya.

Adsense

Dirinya menegaskan, selain stasiun bumi yang diserahkan oleh India dengan perjanjian ini. Mereka juga akan mengelola secara eksklusif. BRIN juga akan mengoperasikan stasiun bumi milik BRIN, untuk pemilik satelit global.

Penandatangan MoU BRIN dan India merupakan implementasi kerja sama yang telah dilakukan oleh LAPAN. Sekarang telah diratifikasi oleh BRIN dengan penandatangan pada 19 Maret 2024 sebagai tindak lanjut kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan pertemuan antara Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN dan ISRO pada 14 September 2023 peluncuran satelit Lapan A4/NEO-1 direncanakan Oktober 2024 dengan pertimbangan kesiapan satelit. Paling cepat selesai di awal semester 2024, dengan pertimbangan situasi politik Indonesia.

Sebagai informasi, kerja sama ini berawal dari keinginan Pemerintah India untuk membangun Stasiun Bumi Tracking, Telemetri & Command (TT&C) bagi peluncuran Geostationary Satellite Launch Vehicle (GSLV) di Biak Papua, dan disambut baik oleh Pemerintah Indonesia.

Kerja sama terus berlanjut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah India meningkatkan kerja sama dengan menandatangani Framework Agreement tentang Kerja sama Eksplorasi dan Pemanfaatan Luar Angkasa untuk Tujuan Damai.

Sumber: brin.go.id

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More