itechmagz.id – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fairatmos untuk berkomitmen mengembangkan proyek karbon di Indonesia berbasis Nature-based Solutions (NbS). MoU ini ditandatangani pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28) yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab.
Ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan CEO Fairatmos, Natalia Rialucky, usulan pengembangan proyek karbon ini akan memanfaatkan serangkaian teknologi pemantauan dan pelaporan terkini yang dikembangkan oleh Fairatmos.
“Kami sangat antusias dengan kerja sama strategis dengan Fairatmos ini. Ini merupakan bentuk komitmen yang mendukung upaya Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan mencapai target kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC). Kemitraan dengan Fairatmos membuka peluang untuk memperluas jangkauan kami dalam mengembangkan proyek pengurangan emisi karbon yang inovatif “Kolaborasi ini merupakan komitmen Indonesia untuk memimpin inisiatif keberlanjutan yang berdampak global dimulai dengan partisipasi kami di COP28 untuk menunjukkan komitmen tersebut,” kata Dannif Danusaputro, Chief Executive Officer Pertamina NRE.
Menurut laporan yang ditulis oleh Boston Consulting Group bersama Fairatmos bertajuk Climate Technology in Southeast Asia: Key to Unlocking the World’s Carbon Sink, Nature-based Solutions (NbS) dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya mencapai emisi net-zero, dengan mitigasi yang maksimal. potensi 21,7 Gt CO2e/tahun, atau mengurangi 60% proyeksi emisi pada tahun 2030. Indonesia berpotensi menyumbang 67% dari total pasokan kredit karbon dari Asia Tenggara.
Melalui kerja sama ini, Fairatmos dan Pertamina NRE akan bersama-sama mengembangkan dan melaksanakan proyek pengurangan emisi karbon berbasis alam. Nantinya kerjasama tersebut akan fokus membangun teknologi dalam mengembangkan pasar karbon. Masing-masing pihak akan menjajaki potensi kerja sama strategis, teknis, dan komersial secara kolaboratif. Demi terciptanya ekosistem pasar karbon yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus menciptakan lingkungan yang semakin hijau.
CEO dan Pendiri Fairatmos, Natalia Rialucky mengatakan, “Pengembangan proyek karbon yang berkualitas merupakan salah satu bentuk kontribusi kami dalam mencapai target net zero emisi. Dengan keunggulan teknologi penginderaan jauh dan peralatan pendukung yang kami miliki, karbon berbasis alam milik Pertamina Proyek ini dapat menjadi proyek yang unggul, berintegritas, transparan, dan berdampak baik bagi masyarakat dan keanekaragaman hayati.”
Penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting dalam upaya Fairatmos dan Pertamina NRE dalam mengurangi emisi karbon dan berkontribusi terhadap upaya global memerangi perubahan iklim. Kedua perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama secara erat untuk mencapai tujuan bersama.
Comments are closed.