Jakarta, iTechMagz.id – Penyedia layanan dompet digital, DANA, membuktikan bahwa teknologi tetap dapat berjalan beriringan dengan kearifan lokal.
Pasalnya, aplikasi e-wallet tersebut baru saja menyabet penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Perusahaan dengan Nuansa Indonesia Terbanyak.
“MURI sudah memverifikasi kantor DANA, dan hari ini menjadi momen pembuktian bahwa industri, teknologi, dan budaya bisa berjalanan beriringan. Meskipun DANA merupakan perusahaan teknologi, tapi kami mengapresiasi karena tetap bisa mempertahankan budaya bangsa,” ujar Triyono, Senior Manager MURI, kepada awak media di kantor DANA yang berlokasi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Senin (2/10/2023).
Triyono menambahkan, DANA berhak menyabet penghargaan tersebut lantaran memiliki 226 tema dengan 1129 item obyek bernuansa Indonesia.
“Rekor yang tercipta dan diserahkan kepada DANA bukan lagi dalam skala nasional, tapi dunia. Semoga kantor DANA bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan dan startup lainnya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Vince Iswara selaku CEO & Co-Founder DANA Indonesia menilai bahwa penghargaan yang diberikan MURI kepada perusahaan yang dikomandoinya itu sebagai sebuah pengingat.
“(Penghargaan) ini merupakan pengingat dan bukti bahwa DANA dibangun dengan berbagai keragaman budaya dan bangsa, sekaligus melestarikan kekayaan Indonesia,” tegasnya.
Miniatur Indonesia
Di sisi lain, bertepatan dengan perayaan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, DANA juga mengajak awak media, termasuk iTechMagz, untuk ‘menjelajahi’ kantor bernuansa Nusantara ini.
Di depan pintu utama, terdapat sebuah karya menyerupai stupa candi yang menjulang hingga satu lantai di atasnya.
Kesan Nusantara kian terasa ketika ruangan dan area di kantor DANA dinamai dengan lokasi-lokasi populer di Tanah Air, seperti Pasar Beringharjo, Ruang Semeru, dan bahkan terdapat rumah adat khas Papua, yakni Honai.
Perjalanan juga berlanjut pada sebuah ruangan serbaguna bernama Keraton Room. Sesuai namanya, ruangan ini dibangun ala keemasan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, mirip dengan properti pada film laga kolosal di layar kaca.
Tak lupa, dinding-dinding pada ruangan kantor DANA telah dibekali lapisan kedap suara agar tidak mengganggu ruangan lainnya. Agar terlihat lebih estetik, lapisan kedap suara tersebut ditutupi oleh ornamen bermotif batik atau tenun dari penjuru Nusantara.
Tentunya, membangun kantor berkonsep Nusantara tidak mudah dan memerlukan mahar yang banyak. Meski demikian, Agustina Samara selaku Chief of People & Corporate Strategy DANA melihatnya dari sisi lain.
“Investasi kan ada dua, uang dan unlimited value. Konsep kantor ini lebih ke unlimited value karena ini soal budaya. Karena IP-nya tidak kami jual, ini unlimited value,” sebut Tina, begitu sapaan akrabnya.
Menurut Tina, managing culture itu harus dibangun dengan keseharian interaksi dengan sekitarnya, termasuk lingkungan.
Maka dari itu, tema kantor yang sedemikian rupa ini secara tidak langsung mempengaruhi etos kerja pegawai ke arah yang lebih positif, sehingga meningkatkan produktivitas.
“Kita sebisa mungkin berbaur. Bahkan, CEO kita sendiri tidak memiliki ruangan khusus. Ini agar tidak ada sekat dan kesenjangan (antara direksi) dengan seluruh pegawai,” pungkasnya.
Comments are closed.