IKN Nusantara Bakal Jadi Kota Hijau Tanpa Emisi Pada 2030

182

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

iTechMagz.idIbu Kota Negara (IKN) Nusantara akan menjadi sebuah kota hijau nol emisi. Peta jalan untuk menjadi kota tanpa emisi tengah disusun dan ditargetkan akan dirilis pada Desember 2023.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan peta jalan itu merupakan Locally Determined Contribution (LDC). Dimana, peta jalan itu jadi yang pertama untuk tingkat kota yang menargetkan penurunan emisi karbon.

“Nusantara adalah kota pertama di Indonesia yang akan meluncurkan Locally Determined Contribution (LDC), kota pertama di Indonesia. Kami akan meluncurkan nanti di kuartal IV, di bulan Desember (2023),” kata Bambang dalam acara Sustainable Action for Future Economy (SAFE) 2023, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Selasa (26/9/2023).

Bambang menjelaskan, dalam level nasional, target pengurangan emisi itu dituangkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC) yang membidik nol emisi karbon di 2060. Namun, LDC yang dibawa Nusantara merupakan yang pertama untuk level kota, dan bahkan diasebut sebagian kecil untuk level ibu kota.

Ditambahkannya, IKN Nusantara akan menjadi kota pertama dengan tingkat nol emisi karbon di 2030 mendatang. Artinya, ada waktu sekitar tujuh tahun sejak peta jalan itu diluncurkan.

Adsense

Insya Allah kita adalah the first in Indonesia dan the frst among capital. Capital itu belum banyak, ibu kota belum banyak yang meluncurkan LDC. Karena gak gampang mempunyai komitmen. Hitung-hitungan kami sih 2030 kami bisa jadi carbon netral city,” ujar Bambang.

Bambang mengakui, sebenarnya IKN Nusantara punya potensi lebih dari sekadar nol emisi karbon. Itu merujuk pada pernyataan bos World Research Institute, Ani Dasgupta.

“Ada temen saya presiden dan CEO nya World Research Institute namanya Dr Ani Dasgupta mengatakan, ‘bapak you are the modest, kalian harusnya bisa lebih dari itu. Gak cuma karbon netral di 2030, harusnya carbon negative, seperti hutan’,” kata Bambang.

Menurut Bambang, ini bisa jadi target yang realistis, mengingat hanya sekitar 30 persen wilayah di IKN Nusantara yang akan dibangun. Sementara, sisanya adalah hutan tropis dan ruang terbuka hijau dengan dominasi ramah lingkungan

“Karena 60 persen dari kita kan mau jadi tropical forrest, carbon sink lah, itu akan menjadi penyedot lebih besar lagi dibanding 30 persen yang dibangun,” ucap Bambang.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More