itechmagz.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria menyatakan dukungannya terhadap ekspansi perusahaan rintisan (startup) digital lokal ke pasar luar negeri, seperti Privy, untuk memperkuat ekonomi digital nasional.
“Izinkan saya untuk mengatakan bahwa saya bangga dengan pencapaian dan penyelesaian oleh Privy sebagai startup yang memberikan layanan otoritas sertifikat melalui penyedia tanda tangan elektronik pertama yang berekspansi ke luar negeri,” kata Wamen Nezar, dalam ekterangannya terkait Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic di Kantor Privy, Kemang Jakarta, pada Selasa (25/7/2023).
Nezar berharap langkah progresif itu akan diikuti startup digital lain dari Indonesia yang memiliki potensi dan kualitas layanan mumpuni di bidangnya.
Dia mendukung dipilihnya kota Sydney sebagai lokasi ekspansi layanan Privy karena merupakan salah satu pusat bisnis dan ekonomi terbesar di Australia.
“Saya yakin masih banyak perusahaan startup Indonesia berkualitas yang mampu memberikan pelayanan terbaik dan lengkap dengan berbagai startup dari negara lain,” kata Nezar.
Wamenkominfo juga optimistis ekspansi usaha startup ini akan dapat meningkatkan kualitas kerja sama di sektor digital antara Indonesia dan Australia.
“Kami berharap proses perluasan menuju daerah dapat difasilitasi dengan lebih efektif dan target pelanggan dapat lebih percaya diri dalam menggunakan produk otoritas bersertifikat yang ditawarkan oleh Privy di Indonesia,” tuturnya.
Sementara CEO Privy, Marshall Pribadi, mengapresiasi pemerintah atas dukungan yang diberikan sejak awal pendirian usaha.
Menurutnya, startup sangat terbantu dengan cara kerja Kementerian Kominfo melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan dampak penggunaan tanda tangan elektronik, termasuk aspek faktor keamanan data.
“Tandatangan elektronik itu cara kerjanya bagaimana dan bisa memastikan keamanan dokumen, memastikan legalitas dokumen itu Kominfo benar-benar roadshow dari kota ke kota, dari lembaga ke lembaga. Jadi Privy tidak berjuang sendiri untuk mengedukasi pasar tentang tanda tangan elektronik dan sertifikasi ini,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
Sementara Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams.
Comments are closed.