Masih Konsisten Melambat, BI Optimistis Pertumbuhan Kredit Segera Membaik
Jakarta, ITECH— Pertumbuhan kredit perbankan di April 2023 tercatat masih melambat. Meski demikian, Bank Indonesia optimistis pertumbuhan kredit tersebut masih bisa membaik.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan optimisme tersebut dikarenakan dari sisi penawaran likuiditas yang berlebih. Dimana, indikator rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi yakni 26,58% pada April 2023.
“Likuiditas yang tetap longgar pada gilirannya mempengaruhi perkembangan suku bunga kondusif dalam mendukung permintaan kredit/pembiayaan,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG BI, Kamis (25/5).
Oleh karenanya, Perry bilang pihaknya terus memastikan kecukupan likuiditas untuk terjaganya stabilitas sistem keuangan serta mendorong berlanjutnya peningkatan kredit atau pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional.
Ia juga menambahkan berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa perbankan, mereka optimistis target tercapai dengan prospek pertumbuhan ekonomi membaik.
“Kami meyakini ini kemudian akan meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi domestik,” ujarnya.
Sebagai informasi, pertumbuhan kredit pada April 2023 tercatat 8,08% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 9,93%.
Secara rinci, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada kredit investasi sebesar 10,12% YoY, diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 8,68%, dan kredit modal kerja sebesar 6,55%.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati optimistis permintaan kredit di tahun 2023 masih akan tinggi.
Meskipun BNI fokus pada kualitas kredit dengan konsisten mengucurkan pada segmen prioritas pada segmen wholesale beserta ekosistem turunannya hingga konsumer.
“BNI optimis menjaga pertumbuhan kredit hingga 10% di tahun ini,” ujarnya.
Comments are closed.