itechmagz.id – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (“PT INTI (Persero)”) melalui anak usahanya, PT INTI Konten Indonesia (“PT INTENS”) menggenjot implementasi perangkat sistem Face Recognition dan Electronic Loket (e-Loket) penumpang di stasiun kereta terpadat. Hal tersebut merupakan kontribusi PT INTI (Persero) untuk mengurangi angka kepadatan antrean di area registrasi dan boarding gate pada musim mudik Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Perangkat sistem untuk implementasi Boarding Gate Face Recognition itu merupakan inovasi yang menggabungkan teknologi perangkat e-KTP Reader Identik AE-01 dengan Face Recognition. Sementara itu, layanan sistem e-Loket yang digunakan untuk mempermudah pembelian tiket secara langsung di loket kereta dalam waktu sekitar 3 jam sebelum perjalanan (Go Show) itu menggabungkan teknologi perangkat e-KTP Reader Identik AE-01 dengan Terminal Management System.
“Kami yakin bahwa inovasi teknologi Face Recognition dan e-Loket ini tidak hanya berdampak positif pada pemangkasan waktu antrean saja, tapi dalam jangka panjang, perangkat sistem yang bisa diterapkan di semua bidang industri ini, secara signifikan dapat mereduksi besaran capital expenditure perusahaan pemakainya,” ungkap Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Delvia Damayanti, Senin (17/04).
Kedua teknologi tersebut memberikan sebuah layanan sistem yang bertujuan untuk mempermudah proses pengisian data identitas penumpang saat pembelian tiket kereta, dengan hanya perlu tapping e-KTP miliknya di perangkat e-KTP Reader pada tahap registrasi yang dilakukan sekali dengan masa berlaku untuk seumur hidup.
Nantinya, data identitas yang telah tersimpan dalam Terminal Management System tersebut akan terintegrasi dengan data tiket yang dimiliki oleh penumpang pada setiap transaksi. Data tersebut pun akan terkoneksi dengan perangkat Face Recognition Boarding Gate yang telah dilengkapi dengan kamera pengenal wajah, sehingga identitas calon penumpang akan langsung teridentifikasi dan tervalidasi saat perangkat Face Recognition memindai wajah penumpang, tanpa perlu lagi penyerahan dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Boarding Pass, atau Kartu Vaksinasi di area Boarding Gate.
Implementasi kedua teknologi ini, lanjut Delvia Damayanti, telah didahului dengan tahapan Proof of Concept (POC) sejak Juli 2022. Setelah teknologi tersebut tervalidasi dari segi fungsional, penerapan, dan teknis, maka PT INTI Konten Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersepakat untuk menindaklanjutinya melalui “Pengadaan Dalam Rangka Pemanfaatan Perangkat e-KTP Reader dan Sistem e-Loket Berbasis e-KTP Reader” tertanggal 16 November 2022 serta “Pengadaan Perangkat e-KTP Reader untuk Implementasi Boarding Gate Face Recognition” tertanggal 13 April 2023.
Saat ini, perangkat e-Loket telah diimplementasikan di 57 titik yang tersebar di stasiun terpadat sebagai berikut :
- Daerah Operasi 1 Jakarta (Gambir, Pasar Senen, Jakarta Kota, Bekasi, Cikampek, Bogor)
- Daerah Operasi 2 Bandung (Cimahi, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar)
- Daerah Operasi 3 Cirebon (Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang)
- Daerah Operasi 4 Semarang (Tegal, Pekalongan, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Cepu)
- Daerah Operasi 5 Purwokerto (Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Kebumen, Maos)
- Daerah Operasi 6 Yogyakarta (Yogyakarta, Lempuyangan, Purwosari, Solo Balapan, Solo Jebres)
- Daerah Operasi 7 Madiun (Madiun, Kertosono, Jombang, Kediri, Tulungagung, Blitar)
Sementara itu, perangkat Face Recognition Boarding Gate telah diimplementasikan di 17 titik yang tersebar di Stasiun Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Surabaya Pasar Turi, Stasiun Surabaya Gubeng, dan Stasiun Malang.
“Teknologi Face Recognition Boarding Gate dan e-Loket ini dapat dipastikan aman, karena perangkat e-KTP Reader dilengkapi dengan Security Access Modul yang mendapat izin langsung dari Ditjen Dukcapil Kemendagri,” jelas Direktur PT INTENS Rizqi Ayunda Pratama.
Harapannya, teknologi Face Recognition dan e-Loket ini dapat diimplementasikan di berbagai sektor industri dan fasilitas yang melibatkan masyarakat publik.
Comments are closed.