Berantas Hama Perkebunan Sawit, PTPN V akan Manfaatkan Drone

335

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itechmagz.idDemi mengendalikan dan memberantas organisme pengganggu tanaman atau hama serta pemupukan pada areal perkebunan sawit, PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) akan memanfaatkan pesawat tanpa awak atau drone.

Dilansir ANTARA pada Senin (3/4/2023), Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa mengatakan pesawat nirawak tersebut mulai diujicoba sejak awal tahun ini dan efektif dimanfaatkan di sejumlah areal perkebunan sawit inti sejak sebulan terakhir.

“Dalam empat tahun lalu, teknologi menjadi bagian dari transformasi dan memberikan efisiensi signifikan bagi PTPN V. Insya Allah, tahun ini pemanfaatan teknologi kita perluas ke areal produksi perkebunan sawit melalui pemanfaatan drone,” katanya.

Ia menjelaskan drone berukuran cukup besar hingga satu meter dan mampu menggendong 16 liter larutan itu telah dimanfaatkan di salah satu unit kebun Sei Garo, sehingga alat ini mampu bekerja efisien dan efektif.

Pemanfaatan drone juga bertujuan untuk melindungi karyawan dari paparan bahan kimia berbahaya kandungan zat cair pengendali OPT (organisme pengganggu tanaman) itu.

Ia menjelaskan pengaplikasian pestisida secara manual oleh manusia memiliki efek samping bagi pekerja yaitu masih adanya residu terhadap bahan kimia walaupun sudah menggunakan alat pelindung diri dan standar kerja yang sesuai standar operasional prosedur dan instruksi kerja.

Adsense

“Penyemprotan dengan drone lebih aman bagi manusia dan lingkungan karena dalam pengaplikasiannya murni dilakukan oleh drone,” tambah dia.

Dia menjelaskan drone berukuran cukup besar hingga satu meter dan mampu menggendong 16 liter larutan itu telah dimanfaatkan di salah satu unit kebun Sei Garo, sehingga alat ini mampu bekerja efisien dan efektif.

Pemanfaatan drone juga bertujuan untuk melindungi karyawan dari paparan bahan kimia berbahaya kandungan zat cair pengendali OPT (organisme pengganggu tanaman) itu.

Ia menjelaskan pengaplikasian pestisida secara manual oleh manusia memiliki efek samping bagi pekerja yaitu masih adanya residu terhadap bahan kimia walaupun sudah menggunakan alat pelindung diri dan standar kerja yang sesuai standar operasional prosedur dan instruksi kerja.

“Penyemprotan dengan drone lebih aman bagi manusia dan lingkungan karena dalam pengaplikasiannya murni dilakukan oleh drone,” tambah dia.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More