Jadi Industri Beton Terintegrasi, Waskita Beton Precast Gencar Transformasi Digital

Jakarta, Itechmagz.id – PT Waskita Beton Precast Tbk atau WSBP bertransformasi menjadi perusahaan yang siap menghadapi era digital. Hingga saat ini WSBP terus menumbuhkan semangat bertransformasi, optimisme dan rasa memiliki untuk mewujudkan Waskita Beton Precast yang semakin baik. Transformasi itu diwujudkan dalam Grand Strategi WSBP yang dituangkan dalam tiga pilar,  yakni Operational Excellence, Business Nourishment serta Technology & Digitalization.

“Kami memiliki visi, Menjadi Partner Terpercaya dalam Industri Beton Terintegrasi, Konstruksi dan Modular di Indonesia. Untuk mencapai visi tersebut kami memiliki Grand Strategy ke depan, yaitu Operational Excellence, Business Nourishment serta Technology & Digitalization yang kami sebut All New Transformation,” ungkap VP of System & IT, Rikh Briliatino Arbi saat penjurian DIGITECH Award 2023, pada Senin (20/02/2023).

Dalam mewujudkan 3 pilar transformasi tersebut, terdapat sembilan breakthrough program yang tergabung dalam All New Transformation, diantaranya :

1. Operational Excellence

• Lean Operasi

Peningkatan kemampuan internal yang berfokus pada efisiensi berbasis proseslean

• Cash Engine

Memperbaiki likuiditas perusahaan dengan mempercepat likuidasi dari Slow Moving Inventory & perbaikan collection days turnover

• Talent Booster

Meningkatkan kompetensi secara kapasitas dan kapabilitas pegawai serta peningkatan fungsi HCM perusahaan

2. Business Nourishment

• Competitiveness

Menciptakan kemampuan bersaing dalam mendapatkan pasar

• Strategic Partnership

Bekerja sama dengan mitra untuk menciptakan kemampuan lebih dalamupaya mengoptimalkan utilisasi aset

• Brand Intelligence

Membangun pencitraan perusahaan yang mengutamakn peningkatan nilai stakeholder

3. Technology& Digitalization

• Integration Data Management System

Mengembangkan aplikasi pengelolaan data yang terintegrasi antara satu sama lain & pengembangan data analytics.

• Product Newness

Bisnis dan produk perusahaan berfokus pada penerapan perkembagan teknologi yang dibutuhkan pasar dans esuai dengan era modernisasi

• Digitalisasi

Mendigitalisasi proses-proses yang dapat diefisiensikan dengan bantuan teknologi

Program All New transformation tersebut diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dari fundamental perusahaan.

Dalam penjurian tersebut Rikh Brilianto juga mengungkapkan, pada tahun 2022, WSBP memiliki 5 milestone penting dalam pemulihan kinerja WSBP yaitu penyelesaian restrukturisasi atas kewajiban senilai Rp8,9 triliun melalui Homologasi PKPU, pertumbuhan pendapatan usaha hingga 81% pada Juni 2022, mencatatkan ekuitas positif sebesar Rp 2,5 triliun.

“Kami juga berhasil membukukan peningkatan profitabilitas operasional dengan laba bruto Rp 104 miliar dan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,15 triliun. Ini menjadi angin segar bagi kami menuju akhir tahun 2022,” tambah Pria yang kerap disapa Rikh tersebut.

Selain program All New Transformation, transformasi WSBP juga ditandai dengan hadirnya web based e- commerce Waskita Precast. E-commerce ini merupakan sebuah platform jual dan beli produk dari Waskita Beton Precast secara Online, dengan menerapkan B2B (Business to business) dan B2C (Business to consumer). dengan menggunakan E-commerce calon pembeli dapat melihat produk-produk terbaru serta spesifikasi secara lengkap.

Tak hanya itu, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) ini juga telah menerapkan SAP S/4 Hana WBP sebagai sistem operasional perusahaan sejak tahun 2021. Sistem ini menggantikan Sistem ERP yang sebelumnya digunakan Waskita Beton Precast sejak Juni 2017.

Rikh Briliatino juga menuturkan, dalam prosesnya, perusahaan telah melalui beberapa fase implementasi, yaitu preparation melalui kick off meeting, blueprint, realization, final preparation, dan go-live and support.

“Implementasi SAP S/4 Hana ini menjadi momen perubahan bagi sistem dan sumber daya manusia yaitu mengubah budaya kerja menjadi lebih terencana, terstruktur, cepat, dan efektif. Selain itu, SWAP mempermudah pengambilan keputusan, bekerja sistematis, data yang real time,” ucap Rikh.

Ia menambahkan, pihaknya harus optimis dalam menangkap peluang proyek. Lalu melakukan strategi penyehatan, kolektibilitas, bertransformasi, efisiensi, dan tingkatkan kolaborasi dengan BUMN Karya lainnya.