Ekosistem Digital Siap Hadapi Resesi Global

26

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Itechmagz.id – Tahun 2023 ini di wanti-wanti menjadi tahun yang cukup berat bagi perekonomian dunia. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk terus waspada khususnya dalam menghadapi isu resesi dunia 2023. Satu hal yang bisa menjadi solusi dalam menghadapi resesi 2023 adalah dengan ekonomi digital.

Perkembangan teknologi digital telah memicu berbagai macam inovasi serta perubahan besar-besaran di ranah bisnis dan industri secara keseluruhan. Akibatnya, pemain yang memilih bertahan dengan cara lama akan kalah dalam persaingan global. Para pelaku usaha rintisan atau startup berbasis digital diharapkan dapat membangun strategi bisnis jangka panjang yang lebih efektif demi keberlanjutan usahanya.

Dalam hal ini, program akselerasi transformasi digital di tanah air menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan karena mampu memberi kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor digital. Hal ini diperkuat oleh kolaborasi riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022 yang menyebutkan bahwa Indonesia berhasil mendapatkan nilai ekonomi digital sebesar USD77 miliar atau sekitar Rp1.189 triliun.

Adsense

Jika didukung oleh pertumbuhan pelaku ekosistem digital yang masif, maka ekonomi digital Indonesia diprediksi akan tumbuh sampai USD220 miliar-USD360 miliar (Rp3.397 triliun-Rp5.559 triliun) pada 2030. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya menguatkan industri dan usaha rintisan (startup) serta ekosistem digital di Indonesia agar tetap bertumbuh kembang.

Salah satu upaya tersebut adalah melanjutkan program Startup Studio Indonesia (SSI) yang memasuki batch 6 di tahun ketiga pelaksanaannya. Kementerian Kominfo menyediakan fasilitas akses bagi early stage startup untuk mengembangkan potensi bisnisnya ke depan. Sebanyak 17 startup telah terdaftar untuk menjadi peserta SSI batch 6 yang berasal dari beragam sektor seperti rantai pasok (supply chain), penggerak usaha miro, kecil, menengah (UMKM), kesehatan, properti, konsumsi, finansial, olahraga, dan teknologi imersif.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More