Pertamina Komitmen Bangun Masa Depan Berkelanjutan di Era Transisi Energi
itechmagz.id – Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara yang diamanatkan mengelola energi nasional berkomitmen untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon untuk menjaga kenaikan suhu global dengan menaikkan target Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) menjadi 32% atau setara dengan 912 juta ton CO2 pada 2030. Sebelumnya, Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon 29% atau setara dengan 835 juta ton CO2.
Komitmen tersebut ditunjukkan Pertamina dengan memainkan peran penting dalam memimpin transisi energi di Indonesia ke dalam target bauran energi dan pengurangan emisi nasional.
Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, ada tiga peran strategis Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mendukung transisi energi berkelanjutan.
“Pertama, menjaga ketahanan energi Indonesia dengan tetap menjaga pasokan, mengikuti peningkatan kebutuhan energi. Kedua, mengoptimalkan sumber daya dalam negeri untuk kemandirian energi. Ketiga, mendukung akselerasi transisi energi menuju dekarbonisasi,” ujar Nicke ketika menjadi pembicara dalam Leadership Talk yang merupakan bagian dari National Energy, Climate, Sustainability Competition (NECSC) 2023, yang diselenggarakan oleh Society Renewable Energy (SRE), pada Minggu, 12 Februari 2023 di Makara Art Center Universitas Indonesia Depok.
Untuk mewujudkan peran strategis tersebut, Pertamina menerapkan pilar transisi energi, di antaranya mengembangkan bioenergi, geothermal, hydrogen, EV battery & ESS, gasification, new & renewable energy, natural based solution, carbon capture utilization and storage, dan ammonia.
“Ini adalah cara untuk kita mewujudkan net zero emission dengan beberapa sumber daya yang dimiliki Indonesia, tentunya didukung dengan teknologi yang canggih,” kata Nicke.
Komitmen Pertamina tersebut telah dibuktikan melalui kinerja Environment, Sustainability, Governance (ESG) Pertamina yang berhasil menurunkan emisi karbon sebanyak 31,06% pada 2022 serta mendapatkan peringkat kedua dalam performa keberlanjutan perusahaan minyak dan gas bumi terintegrasi dengan skor 22,1.
“Hal ini menggambarkan bahwa Pertamina sangat terbuka dengan peluang yang tersedia untuk mewujudkan net zero emission dengan tetap menjaga ketahanan energi dengan prinsip availability, accessibility, dan affordability untuk seluruh masyarakat Indonesia,” tutur Nicke.
NECSC 2023 merupakan kegiatan kolaborasi antara SRE dan Rakyat Merdeka sebagai langkah konkret penjaringan ide, pemikiran inovatif dan kreatif generasi muda di bidang energi baru terbarukan, serta gerakan yang peduli pada perubahan iklim Indonesia.
Comments are closed.