Meta Ancam akan Blokir Konten Berita di Kanada
Jakarta, Itech- Perusahaan induk Facebook, Meta mengatakan mungkin akan menghentikan masyarakat Kanada dari berbagi konten berita sebagai tanggapan terhadap undang-undang Bill C-18 yang diusulkan di negara itu.
Undang-undang tersebut diperkenalkan oleh pemerintah Liberal yang berkuasa awal tahun ini, The Online News Act berusaha untuk memaksa platform seperti Facebook ke dalam kemitraan pembagian pendapatan dengan organisasi berita lokal seperti yag dilansir dari engadget.com pada Senin (24/10).
Undang-undang ini dimodelkan setelah Kode Tawar Media Berita Australia, yang berhasil disahkan oleh negara tersebut pada awal tahun 2021 setelah mendapat perlawanan yang cukup besar dari Google dan Meta.
Dalam postingan blog yang diterbitkan Jumat malam, Meta mengatakan ingin transparan tentang kemungkinan bahwa mereka mungkin terpaksa mempertimbangkan apakah akan terus mengizinkan berbagi konten berita di Kanada. Ancaman itu muncul setelah Komite Warisan House of Commons tidak mengundang Meta ke pertemuan tentang undang-undang tersebut awal pekan ini.
Panel memang mendengar kesaksian dari Google, meskipun hanya setelah perusahaan meminta untuk diikutsertakan dalam persidangan.
“Kami selalu mendekati keterlibatan kami dengan otoritas publik Kanada pada undang-undang ini dalam semangat debat yang jujur dan adil, dan kami terkejut tidak menerima undangan untuk berpartisipasi, terutama mengingat komentar publik oleh anggota parlemen bahwa undang-undang ini ditargetkan ke Facebook,” Kata Meta.
Pemerintah Kanada dan raksasa media sosial memiliki hubungan yang sengit sejak CEO Mark Zuckerberg dan mantan COO Sheryl Sandberg mengabaikan panggilan dari komite etik parlemen pada 2019. (DAF)
Sponsor RUU itu, Menteri Warisan Pablo Rodriguez, menuduh Meta menggunakan buku pedoman yang sama dengan yang digunakan perusahaan di Australia. “Yang kami minta agar raksasa teknologi seperti Facebook lakukan adalah menegosiasikan kesepakatan yang adil dengan outlet berita ketika mereka mendapat untung dari pekerjaan mereka,” katanya kepada The National Post. Di antara keberatan lainnya, Meta mengklaim konten berita bukan sumber pendapatan yang signifikan bagi perusahaan. Ketika Australia memberlakukan Kode Tawar Media Berita, Meta secara singkat memotong akses ke semua konten berita di dalam negeri. Namun, perusahaan akhirnya menandatangani perjanjian dengan organisasi seperti News Crop untuk membawa liputan mereka. (DAF)
Baca Juga: Twitter Sebut Bug Keamanan Android Berikan Akses Ke Pesan Langsung
Baca Juga: Meta Uji Platform Live Streaming Bagi Influencer Bernama Super
Baca Juga: Intip Serunya Menginap di Vega Hotel Gading Serpong
Comments are closed.