Permintaan Maningkat, PT INTI Genjot Produksi 5.000 Set Top Box per hari
itechmagz.id – PT INTI (Persero) telah mencatatkan produksi perangkat Set Top Box INTI DVBT2 hingga medio tahun 2022 sebanyak 10.000 perangkat.
Jumlah tersebut merupakan angka realisasi kegiatan produksi yang dimulai pada Mei 2022. “Melihat animo masyarakat yang sangat luar biasa, targetnya angka produksi Set Top Box INTI DVBT2 ini akan kami tingkatkan hingga 50.000 unit untuk realisasi 10-20 hari berikutnya,” ungkap Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, Rabu (13/07/2022).
Perangkat untuk memuluskan program pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait migrasi siaran televisi analog menjadi digital itu, saat ini diproduksi dengan kapasitas terpasang sekitar 630-1.000 unit per hari. Angka realisasi produksi per 12 Juli 2022 sebesar 10.000 unit itu terakumulasi dari berbagai kanal penjualan, yaitu: Reseller dan Penjualan Online: 7.165 unit dan Ready Stock Retail : 2.835 unit
“Untuk mengimbangi target realisasi, kapasitas produksi terpasang pun akan kami tingkatkan secara signifikan hingga 5.000 unit per hari, yang dijalankan melalui dua shift,” tambah Edi Witjara.
Set Top Box INTI DVBT2 merupakan perangkat penerima siaran digital berbasis teknologi DVBT2 yang merupakan standar Digital Video Broadcasting Terrestrial generasi kedua dan ditambahkan fitur Early Warning System (EWS). Set Top Box INTI DVBT2 hadir sebagai bentuk dukungan PT INTI (Persero) sebagai bagian dari industri nasional untuk mendukung program pemerintah dalam mengganti transmisi analog ke digital atau biasa disebut Analog Switch Off (ASO).
Set Top Box INTI DVBT2 ini diproduksi dengan mengacu pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 04 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi untuk Keperluan Penyelenggaraan Televisi Siaran dan Radio Siaran, serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 3 Tahun 2014 tentang Persyaratan Teknis Sistem Peringatan Dini Bencana Alam pada Alat dan Perangkat Penerima Televisi Broadcasting Terrestrial-Second Generation.
Perangkat yang berfungsi untuk menangkap sinyal televisi digital terhadap televisi yang masih analog itu, telah mengantongi Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Nomor 195/SJ-IND.8/TKDN/2/2022 terkait penilaian tingkat kandungan dalam negeri dari perangkat Set Top Box DVBT2 1407, serta Sertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 80825/SDPPI/2022 sebagai bukti lolos uji pemenuhan persyaratan sebagai produsen perangkat telekomunikasi untuk dapat melakukan aktivitas penjualan dan proses pengadaan di Indonesia.
Sertifikasi tersebut, lanjut Edi Witjara, akan jadi bekal bagi PT INTI (Persero) untuk menggenjot produksi perangkat dan memasarkan perangkat INTI DVBT2 di sejumlah segmen, yaitu:
Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk penyebaran perangkat hingga ke berbagai pelosok daerah.
Multiplexer (stasiun televisi swasta atau daerah) yang memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan layanan televisi digital.
Retail (agen, distributor, dan marketplace)
Segmentasi pasar ini, ungkap Edi Witjara, akan memudahkan perusahaan dalam memetakan paket produk sesuai dengan kebutuhan, sekaligus terjangkau di kalangan masyarakat secara nominal harga.
“Targetnya, perangkat INTI DVBT2 dari PT INTI (Persero) yang memiliki fitur lengkap dan dibandrol dengan harga terjangkau ini akan mempercepat migrasi siaran televisi analog menjadi digital, sekaligus mengukuhkan kemandirian produk lokal dalam industri nasional,” ujar Edi Witjara.
Cara Pembelian Set Top Box INTI DVBT2
Vice President Sekretaris Perusahaan, Perencanaan Strategis, dan Pengembangan Bisnis PT INTI (Persero) Rizqi Ayunda Pratama menyebutkan masyarakat dapat membeli Set Top Box INTI DVBT2 agar bisa menangkap sinyal televisi digital, melalui sejumlah kanal penjualan,
Adapun informasi kelengkapan fitur dan keunggulan Set Top Box INTI DVBT2 dapat diakses melalui https://www.instagram.com/reel/CfWiBiFgGY3/?utm_source=ig_web_copy_link atau https://vt.tiktok.com/ZSRd6hSx8/?k=1.
Nantinya, setelah INTI DVBT2 dirangkaikan dengan televisi lama, maka siaran televisi digital akan tertangkap di pesawat televisi. Selain itu, siaran televisi digital bukan streaming internet atau televisi berlangganan yang menggunakan satelit atau kabel sehingga masyarakat tidak perlu mengganti antena dan tetap dengan antena UHF untuk menangkap siarannya. “Siarannya gratis untuk diterima, tidak perlu kuota internet atau biaya langganan,” tambahnya.
Comments are closed.