Jakarta, Itech – Ketika kebuntuan terhadap rantai pasokan global yang kian kompleks, dua perusahaan menawarkan kepada pelanggan cara yang lebih baik untuk menggunakan data dan teknologi secara strategis guna memaksimalkan keunggulan yang kompetitif. Perusahaan Analytics dan AI SAS dan Cosmo Tech sebuah perusahaan pencipta simulasi kompleks dan teknologi rantai pasokan dengan teknologi Digital Twin yang berpengaruh. Keduanya akan menggunakan keahlian kolektif mereka untuk membangun solusi Digital Twin dengan kecerdasan buatan (AI) secara hybrid yang membantu menghubungkan perencanaan dan perkiraan permintaan dengan perencanaan produksi dan inventaris untuk menciptakan rantai pasokan end-to-end yang lebih tangguh.
Mempelajari lebih lanjut tentang kemitraan SAS dan Cosmo Tech.
“Cara terbaik untuk menyikapi peristiwa yang tidak direncanakan adalah dengan mengantisipasinya, dan cara terbaik untuk mengantisipasinya adalah dengan memodelkan tanggapan potensial sebelumnya,” kata Brian Kilcourse, Managing Partner di Retail Systems Research. “Kombinasi teknologi analitik canggih dan Digital Twin memungkinkan hal itu.”
Analitik dan digital twin membantu memulihkan rantai pasokan yang rapuh
Mempertimbangkan kompleksitas sebuah proses pembuatan barang sehari-hari di seluruh dunia. Dari keripik kentang hingga ban, produsen harus menyeimbangkan aliran pemasok bahan mentah, dan proses khusus dengan tepat dan dapat memprediksi perubahan permintaan konsumen yang tidak terduga. Sperti contohnya Ban dengan Kevlar untuk truk di Pegunungan Alpen? Kantong cuka dan keripik kentang garam laut untuk satu porsi menuju ke Kansas City? Variabel-variabel tersebut membuat para profesional manufaktur tidak mungkin untuk tetap berada di puncak permainan mereka secara menguntungkan hanya dengan mengandalkan spreadsheet. Di situlah analitik dan Digital Twin masuk untuk membuat perbedaan yang transformasional.
“Bagi seorang supply chain manger, sulit untuk memprediksi dampak dari sebuah keputusan, gangguan, atau kejadian tak terduga di seluruh perusahaan,” kata Hugues de Bantel, Co-Founder dan CEO Cosmo Tech. “Dengan teknologi gabungan SAS dan Cosmo Tech ini, memungkinkan pelanggan memahami secara real time, tidak hanya bagaimana kinerja organisasi tetapi juga bagaimana kinerja mereka. Bahkan dalam situasi yang belum pernah mereka alami sebelumnya.”
Tantangan bisnis yang akan ditangani oleh solusi SAS® dan Cosmo Tech meliputi:
- Menjaga kualitas produksi dan mengurangi limbah.
- Memenuhi pergeseran permintaan bersamaan dengan meminimalkan kerugian penjualan.
- Memanfaatkan sebaik-baiknya sumber daya yang tersedia.
- Mengontrol biaya dan keuntungan.
- Mengantisipasi risiko dan mengelola gangguan rantai pasokan.
Solusi bersama kemitraan yang melibatkan SAS Intelligent Planning Suite yang berjalan di SAS® Viya® dan Platform Simulasi Cosmo Tech 360 adalah Solusi baru. Hal ini akan membantu membangun fleksibilitas kembali bagi perusahaan dengan menganalisis data yang masuk dari perangkat IoT seperti tag RFID, jalur produksi, dan vehicles telematics. Para konsumen pengguna platform ini awalnya akan berfokus pada rantai pasokan untuk manufaktur, barang konsumsi dan ritel, tetapi manfaat dari simulasi digital twin ini juga akan berlaku untuk banyak industri yang linier, mulai dari perawatan kesehatan hingga layanan keuangan.
Menurut Dan Mitchell, Direktur Ritel & CPG Global SAS, krisis global mengungkapkan betapa rumitnya rantai pasokan yang dioptimalkan dan terkonsolidasi. “Melihat kembali beberapa tahun terakhir, kami dapat melihat semua hal yang kami pikir tidak efisien sebelumnya seperti beberapa pusat distribusi, operator dan rute yang sebenarnya merupakan bagian dari investasi dalam ketahanan perusahaan,” kata Mitchell. “Produsen barang konsumsi biasanya hanya mengandalkan beberapa analis dan perencana untuk membuat banyak perkiraan. Menggunakan otomatisasi cerdas dengan pembelajaran terhadap mesin seperti digital twin memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang rumit sehingga dapat mengurangi kerja analis sehingga analis bisa melakukan pekerjaan yang lebih penting.”
Comments are closed.