Jakarta, Itech- Laju kematangan buah yang cepat membuat masa simpan buah cenderung singkat (cepat rusak). Hal itu membuat para petani, pedagang, eksportir buah mengalami kesulitan dalam memasarkan produknya secara luas, terutama konsumen di luar negeri. Selain itu, produksi buah yang sifatnya musiman, seringkali menyebabkan harganya jatuh saat puncak musim.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang beragam seperti mangga, nanas, pepaya, alpukat dan lain-lain. Buah-buahan termasuk bahan yang bersifat mudah rusak atau busuk. Kerusakan atau busuknya buah terjadi karena proses alami ataupun karena proses penanganan pascapanen yang kurang tepat misalnya saat proses penyimpanan dan distribusi.
Pusat Riset Agroindustri yang berada di bawah Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menciptakan larutan pelapis (coating) buah dari produk turunan kelapa sawit yang dapat memperpanjang umur simpan dan kesegaran buah.
Riset ini telah mendapat dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kepala Divisi Program BPDPKS, Arfie Thahar mengatakan mendukung sepenuhnya riset sawit yang dilakukan oleh Pusat Riset Agroindustri BRIN.
“Indonesia adalah salah satu produsen sawit terbesar di dunia di mana sebagian besar produknya diekspor dalam bentuk minyak kasar atau CPO (crude palm oil),” terang Arfie dalam pembukaan forum yang membahas Aplikasi Coating Berbasis Sawit kepada Petani Buah Swadaya di Malang, Senin (23/5/2022).
Menurutnya, dengan semakin banyaknya produk turunan sawit dimanfaatkan maka nilai tambah akan semakin banyak dinikmati bagi kemakmuran bangsa Indonesia. “Larutan coating buah ini adalah salah satu contoh pemanfaatan bahan turunan minyak sawit,” imbuh Arfie.
Dukungan dari BPDPKS terkait dengan riset turunan sawit ini mendorong Kepala ORPP BRIN, Puji Lestari memprogramkan kegiatan riset sawit dari tahapan on-farm maupun off-farm dan akan melibatkan seluruh Pusat Riset yang ada di ORPP BRIN.
“Salah satu tahapan riset coating buah adalah mendapatkan umpan balik dari masyarakat untuk menyempurnakan hasil risetnya. Walikota Batu menyambut baik kegiatan aplikasi coating ini, karena Kota Batu adalah salah satu produsen buah-buahan andalan Jawa Timur,” ungkap Puji.
Plt. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Hendryan mendukung kegiatan yang dilakukan Pusat Ruset Agroindustri. Ia berharap aplikasi coating ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelaku usaha buah dalam memperluas pasar sehingga dapat meningkatkan ekspor dan devisa negara.
“Salah satu keunggulan larutan coating dari turunan sawit ini adalah harganya lebih murah dibanding larutan coating sejenis yang selama ini digunakan, yang terbuat dari lilin lebah (bee wax),” paparnya.
Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN, Mulyana menjelaskan murahnya harga coating karena bahan dasarnya diformulasi dari turunan minyak sawit yang tersedia melimpah di Indonesia. Selain itu, larutan coating dari sawit ini aman untuk konsumsi dan termasuk kedalam golongan edible coating.
Ia mengatakan, penggunaan coating pada buah mangga telah terbukti memperpanjang umur simpan dan kesegaran buah sebesar tiga kali lipat dibandingkan tanpa coating.
“Jika biasanya umur simpan mangga hanya 7-10 hari, dengan coating bisa hingga satu bulan,” pungkasnya. (Sumber: brin.go.id)
Comments are closed.