Saham GOTO Melonjak, Telkom Indonesia Ketiban Berkah
Itech.co.id – Saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil melanjutkan penguatan selama tiga hari berturut turut. Pada perdagangan hari ini, saham GOTO ditutup di harga Rp280, melonjak 12,9% dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan harga saham diikuti volume transaksi yang sangat tinggi, mencapai Rp2 triliun dengan melibatkan 7,57 miliar saham.
Lonjakan harga saham GOTO menjadi penopang utama indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 0,44%. Sementara itu, di saat yang sama, indeks saham LQ45 ditutup melemah 0,77%. PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga ikut mengerek IHSG dengan kenaikan harga saham 19,79% menjadi Rp8.475. Nilai transaksi saham bank digital yang menjadi bagian dari ekosistem GOTO ini tembus Rp1 triliun dan masuk dalam top gainers.
Analis menilai penguatan harga saham GOTO menarik dicermati karena terjadi setelah indeks saham teknologi Nasdaq ambruk 4,73% pada perdagangan sebelumnya. Selama ini, biasanya, pergerakan Nasdaq ikut mempengaruhi harga saham perusahaan teknologi lainnya.
“Ini unik, seperti melawan arah angin. Sejauh ini, kami memperkirakan para pelaku pasar mengapresiasi data transaksi GOTO selama Ramadan yang mampu tumbuh secara signifikan. Investor mungkin berekspektasi bahwa sinergi Gojek, Tokopedia dan Gopay mulai menunjukkan hasilnya,” ungkap Yazid Muammar, Financial Expert Ajaib Sekuritas, ditulis Kamis (19/05)
GoTo mencatat sejumlah lonjakan transaksi yang signifikan selama Ramadan 2022. Di antaranya, jumlah pesanan di Tokopedia yang dikirimkan menggunakan layanan GoSend (instant maupun sameday) tumbuh sebesar 85% dibandingkan tahun lalu. Jumlah pesanan parsel (hampers) di Tokopedia yang dikirimkan dengan layanan logistik instant maupun sameday GoSend meningkat sebesar 60%.
Selain itu, jumlah konsumen yang bertransaksi di GoFood meningkat sebesar 25%. Sementara itu, mitra GoFood yang menggunakan sarana promosi digital melalui platform Gojek tumbuh sebesar 46%.
Jumlah pesanan yang diselesaikan untuk layanan GoRide dan GoCar secara kumulatif tumbuh sebesar lebih dari 35% sepanjang Ramadan tahun ini. Pertumbuhan ini terjadi seiring pelonggaran pembatasan aktivitas sosial, lebih banyak dilakukannya kegiatan ‘buka puasa bersama’ secara offline, kunjungan dan berkumpul bersama keluarga, serta mulai kembalinya karyawan bekerja di kantor (work from office).
“Pendekatan ekosistem terintegrasi GoTo semakin menambah kepercayaan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi di platform Grup GoTo. Hal ini terlihat dari peningkatan, baik transaksi, jumlah pengguna, maupun tingkat penggunaan layanan antar platform selama bulan Ramadan tahun ini dibandingkan dengan bulan Ramadan 2021,” ucap Nila Marita, Chief of Corporate Affairs GoTo
Ada Potensi Keuntungan TLKM
Kenaikan harga saham GOTO selama 3 hari terakhir tentu menjadi berkah tersendiri bagi PT Telkom Indonesia Persero Tbk (TLKM). Dengan penutupan harga saham di level Rp280, investasi TLKM di GOTO tidak lagi merugi bahkan berbalik cuan. TLKM, melalui Telkomsel, merupakan salah satu investor besar yang ikut dalam pendanaan GOTO sebelum IPO dengan harga rata rata beli jauh di bawah harga IPO.
Jika mengacu ke riwayat investasi TLKM di GOTO, diperkirakan harga rata rata (average price) TLKM di GOTO di kisaran Rp270 – Rp275 per lembar saham. Saat melantai, GOTO menetapkan harga IPO Rp338 dan pada hari ini harga saham GOTO ditutup Rp280. Dengan demikian, TLKM berpotensi meraup cuan Rp10 per saham. Artinya, dengan kepemilikan Telkomsel di GOTO sebanyak 23.7 miliar lembar saham, potensi keuntungan di atas kertas mencapai Rp237 miliar.
“Persoalan isu impairment loss pada laporan keuangan TLKM terkait investasi di GOTO hendaknya menjadi pelajaran berharga buat kita semua, bahwa kita jangan menilai investasi perseroan berdasarkan fluktuasi harga saham. Selain itu, TLKM adalah investor jangka panjang dan memiliki banyak irisan bisnis dengan GOTO. Jadi, lebih dari sekedar investasi portofolio,” ujar Yazid.
Catatan saja, Telkomsel membeli saham di level Rp72 juta per lembar pada 2021 sebagai bagian dari penyertaan jangka panjang pada instrumen keuangan. Berdasarkan laporan keuangan TLKM per Maret 2022, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara Rp2,11 triliun dengan kurs sekitar Rp14.370.
Pada 17 Mei 2021, AKAB dan PT Tokopedia merger menjadi GOTO . Merger ini membuat Telkomsel mengeksekusi CB sesuai dengan perjanjian yang dikonversi menjadi saham. Pada tanggal 18 Mei 2021, Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$150 juta setara dengan Rp2,11 triliun dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta setara dengan Rp4,29 triliun dengan kurs sekitar Rp14.370
Telkomsel mendapatkan hak untuk membeli tambahan saham preferen dari AKAB sebesar US$300 juta dan dapat dieksekusi dalam waktu 12 bulan setelah tanggal efektif pada harga US$5.049 per saham. Dengan kurs Rp14.370, artinya Telkom membeli saham GOTO pada kisaran Rp72 juta per lembar saham. Adapun total kepemilikan Telkom atas saham teknologi itu mencapai 89.125 lembar saham.
Sebagai referensi, erdasarkan perubahan akta pada tanggal 19 Oktober 2021, GoTo melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham menjadi 23.7 miliar lembar saham. Dari sinilah, nilai investasi TLKM di GOTO berada di kisaran Rp270 – Rp275 per lembar.
Comments are closed.