Cerita Google, Raksasa Yang Hampir Tidak Dihargai

264

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta Itech – Zaman sekarang manusia sudah bergantung dengan mesin pencari bernama “Google“. Bayangkan, ketika Google down untuk sementara pasti setiap aktivitas didunia ini akan terganggu perjalanannya.

Google memang memiliki segudang layanan. Mulai dari mesin pencari “mbah Google”, browser, e-mail, bahkan sistem operasi. Wajar jika Google menjadi andalan.

Namun, pernahkah terpikir bagaimana jika layanan Google tidak pernah lahir di dunia? Pasalnya, pada 1998 lalu, dua pendiri Google yakni Larry Page dan Sergey Brin hampir saja menjual algoritma yang mereka rancang untuk Google.

Algoritma tersebut bernama PageRank. PageRank berfungsi untuk memberi peringkat atau urutan situs web yang ditampilkan di hasil pencarian Google, berdasarkan tingkat kepentingan situs tersebut.

Alasannya sederhana, mereka kewalahan dan memilih fokus untuk menuntaskan pendidikan yang tengah ditempuh di Univesitas Stanford, Amerika Serikat.

Duo sahabat ini lantas melakukan pendekatan ke sejumlah perusahaan teknologi yang menawarkan layanan mesin pencari, salah satunya adalah Yahoo.

Saat itu, Page dan Brin rela melepas Google dengan harga “murah”, yakni 1 juta dolar AS atau kini bernilai sekitar Rp 14 miliar (kurs 1 dolar AS = 14.000). Namun, Yahoo menolak tawaran tersebut.

Akan tetapi, melihat kesuksesan Google, Yahoo malah mendekati Google pada 2002 dan menawar 3 miliar dolar AS (sekitar Rp 42 triliun) agar Page dan Brin mau melepas perusahaan yang mereka rintis.

Page dan Brin menolak tawaran tersebut dan menaikkan angkanya ke 5 miliar dolar AS (sekitar Rp 70 triliun).

Yahoo pun bergeming. Mereka juga mungkin menyesal mengapa pada 1998 tak mengambil tawaran yang justru sangat jauh lebih menguntungkan.

Tak cuma Yahoo, search engine populer di tahun 90-an, yakni Excite juga sempat didekati oleh Page dan Brin. Diskusi dengan Excite terkait akuisisi proyek Google terjadi pada 1999, satu tahun setelah penolakan Yahoo.

Banderol Google saat itu masih sama, yakni 1 juta dolar AS. Tetapi pihak Excite tampaknya masih melihat angka tersebut terlalu tinggi untuk algoritma PageRank.

Adsense

Page dan Brin kemudian sepakat menurunkan harga jual proyek hasil keringat mereka itu dengan harga 750.000 dolar AS (sekitar Rp 10,5 miliar).

Excite masih tidak mau membelinya dan beralasan bahwa tawaran tersebut masih “terlalu tinggi”. Hal ini memaksa Page dan Brin pulang ke rumah tanpa mendapatkan kata sepakat dari perusahaan yang dipimpin oleh George Bell tersebut.

Bukan cuma karena harga, ternyata ada alasan lain di balik penolakan Google oleh Excite. Dalam sebuah wawancara, George Bell mengatakan bahwa Larry Page ingin mengganti semua teknologi mesin pencari milik Excite menggunakan Google Search.

Hal itulah yang kemudian menjadi dasar keputusan bagi Excite menolak penawaran Larry Page dan Sergey Brin.

“Apabila kami kerja di Excite (menjual Google), kalian harus menghapus seluruh teknologi Excite dan menggantikannya dengan mesin pencari Google,” ujar Page kala itu, menurut pengakuan Bell.

Nah, penolakan Yahoo dan Excite ini membuat Page dan Brin “terjebak” dengan proyek mereka sendiri, sembari berusaha untuk fokus ke pendidikan doktornya masing-masing.

Namun, kondisi itulah yang justru membuat Google seperti sekarang. Saat ini, Google sudah dikenal oleh orang banyak di seluruh dunia dan bisa dibilang melekat di kehidupan sehari-hari.

Nilai atau valuasi perusahaan yang bermarkas di Mountain View, California, AS ini juga semakin melambung dan disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan termahal di dunia.

Bahkan, berdasarkan data Marketwatch, valuasi Alphabet, Inc., induk yang menaungi Google, saat ini bernilai 1,42 triliun dolar AS atau sekitar Rp 19.800 triliun.

Andaikan Yahoo atau Excite mengakuisis Google kala itu, mungkin kondisinya akan berbeda dari saat ini.

MAN

Baca juga : Percepat Digitalisasi RI, Telkom dan Microsoft Jalin Kerjasama

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More