Jakarta, Itech- PT MRT Jakarta (Perseroda) melanjutkan Pembangunan fase 3 MRT trase timur—barat (Cikarang—Balaraja) dan pengembangan kawasan berorientasi transit di wilayah Jawa Barat—Bekasi (Jababeka) yang berkerjasama dengan PT Jababeka Tbk
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Wakil Direktur Utama PT Jababeka Tbk. Tjahjadi Rahardja, serta Direktur PT Jababeka Tbk. Sutedja Sidarta Darmono.
Penandatanganan yang berlangsung di Stasiun Bundaran HI pada Kamis (31-3-2022) disaksikan oleh Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono, Managing Director PT Graha Buana Cikarang Marcus Lee dan Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud.
Dalam kesempatan yang sama turut dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Jasa Sarana terkait penjajakan kerja sama rencana pengusahaan transportasi massal berbasis rel, pengembangan kawasan berorientasi transit, dan pengelolaan sampah terintegrasi di kawasan stasiun MRT. Penandatanganan juga dilakukan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq.
“Kerja sama ini akan melingkupi pembahasan atau pertukaran informasi terkait penyediaan lahan untuk pembangunan stasiun di jalur timur—barat MRT (Cikarang—Balaraja), termasuk pengembangan kawasan TOD, dan potensi investasi mixed use oleh PT Jababeka, dan pengelolaan sampah di kawasan TOD dan Stasiun MRT oleh PT Jasa Sarana,” ujar William. “Ke depan, pengembangan jaringan MRT Jakarta akan banyak merangkul berbagai pihak, tidak lagi mengandalkan single donor seperti sekarang ini. Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) membuka kesempatan kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dalam membangun dan mengembangkan jaringan MRT,” jelasnya. Rencananya nota kesepahaman dengan PT Jababeka Tbk. akan berlangsung selama dua tahun dan PT Jasa Sarana akan berlangsung selama satu tahun.
Tjahjadi Rahardja mengucapkan terima kasih kepada PT MRT Jakarta (Perseroda) yang telah membuka ruang kemitraan bagi PT Jababeka Tbk. “MRT Jakarta telah beroperasi 3 tahun sejak Maret 2019. Dan di bulan Maret ini juga tepat 3 tahun kemudian, menjadi momen MRT Jakarta memulai kerja sama pengembangan fase ke-3 dengan mitra dari pihak swasta maupun BUMD provinsi di luar Jakarta. Dan kami bersyukur, Kawasan Kota Jababeka menjadi pihak swasta pertama yang diberikan kesempatan diajak (penjajakan) kerja sama,” terang Tjahjadi. Tjahjadi menyambut baik rencana kolaborasi ini karena sejalan dengan transformasi Kawasan Kota Jababeka, yakni menjadi kota dengan tata kota berkonsep Transit Oriented Development (TOD City).
Hal ini pun diamini oleh Hanif Mantiq. “PT Jasa Sarana sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bergerak pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan menyambut baik peluang kemitraan yang ditawarkan oleh PT MRT Jakarta, terutama dengan adanya rencana MRT Jakarta yang akan memperluas cakupannya ke wilayah Jawa Barat,” ujar ia. “Lebih lanjut, BUMD PT Jasa Sarana siap berperan serta berkolaborasi baik dengan PT MRT Jakarta dan PT Jababeka Tbk. sesuai kompetensinya pada pengusahaan transportasi, pengembangan kawasan, dan pengelolaan sampah terintegrasi terutama pada kawasan Transit Oriented Development di wilayah Jababeka,” pungkasnya.
Fase 3 Timur—Barat nantinya akan menghubungkan Cikarang di Provinsi Jawa Barat dan Balaraja di Provinsi Banten. Jalur sepanjang 87 kilometer ini akan terdiri dari 49 stasiun yang berpotensi menjadi kawasan berorientasi transit serta tiga titik depo kereta. Biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp160 triliun. Dengan rute lintas provinsi tersebut, diharapkan akan dapat mengangkut pengguna jasa hingga 1,2 juta orang per hari.(AF)
Baca juga : Pertamina Hulu Energi Targetkan 2022, Bor 29 Sumur Eksplorasi
Comments are closed.