RUPS PT Kilang Pertamina Internasional, Tunjuk Taufik Aditiyawarman Sebagai Dirut
itechmagz.id – Pemegang saham PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Subholding PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penggantian formasi lima jabatan direktur. Pergantian direksi PT KPI dilatarbelakangi oleh Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler PT KPI tanggal 15 Maret 2022 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota Direksi dan dikukuhkan melalui prosesi Serah Terima Jabatan bertempat di Kantor Pusat PT KPI di Jakarta. Adapun lima jabatan direksi yang mengalami pergantian formasi mencakup Direktur Utama, Direktur Proyek Infrastruktur, Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis, Direktur Operasi, dan Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis.
“Taufik Aditiyawarman yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi resmi didapuk menjadi Direktur Utama PT KPI menggantikan Djoko Priyono. Adapun sebelumnya Djoko Priyono telah mengemban masa jabatan sebagai Direktur Utama PT KPI terhitung sejak Februari 2021 berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler PT Kilang Pertamina Internasional,” kata Corporate Secretary PT KPI, Ifki Sukarya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (16/3/22).
Menurutnya, pergantian jabatan direksi yang merupakan bagian dari dinamika organisasi dilaksanakan sesuai tata kelola perusahaan dan berorientasi pada pencapaian kinerja. Dampak dari restrukturisasi atau Legal End State di tahun 2021 adalah pergeseran bisnis kilang petrokimia yang awalnya merupakan cost-centered entity, kini mendapat mandat menjadi profit centered entity atau pencetak profit. Sehingga, dibutuhkan transformasi baik secara proses bisnis maupun mindset, dengan spirit meningkatkan nilai komersial perusahaan selain mengemban amanah menjaga ketahanan energi negeri.
“Dalam kondisi transformasi bisnis tersebut, selain mengelola performa keuangan yang andal, PT KPI pun berhasil melakukan upaya percepatan pada Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dimandatkan,” jelas Ifki.
Adapun selain pergantian Direktur Utama, susunan direksi baru PT KPI berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara Sirkuler PT KPI tanggal 15 Maret 2022 tentang Pemberhentian, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota Direksi adalah sebagai berikut:
• Direktur Proyek Infrastruktur PT KPI dijabat oleh Kadek Ambara Jaya menggantikan Suwahyanto. Kadek Ambara Jaya sebelumnya merupakan Direktur Utama Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia
• Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT KPI dijabat oleh Johan N.B. Nababan menggantikan Joko Widi Wijayanto. Johan N.B Nababan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis PT KPI.
• Direktur Operasi PT KPI dijabat oleh Didik Bahagia menggantikan Yulian Dekri. Didik Bahagia sebelumnya menjabat sebagai VP Production and Facilities PT KPI.
• Direktur Sumber Daya Manusia & Penunjang Bisnis PT KPI dijabat oleh Isnanto Nugroho menggantikan Johan N.B. Nababan. Isnanto Nugroho sebelumnya menjabat sebagai VP Joint Terminal Service Operation di PT Pertamina Patra Niaga.
Sementara, dua jabatan Direksi existing PT KPI tidak mengalami perubahan yaitu Direktur Keuangan yang tetap dijabat oleh Fransetya Hasudungan Hutabarat dan Direktur Optimasi Feedstock & Produk yang dijabat oleh Yoki Firnandi.
PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) didirikan sebagai Subholding PT Pertamina (Persero) untuk menjadi strategic holding company dalam investasi dan usaha bisnis Pertamina terkait bisnis mega proyek kilang pengolahan dan petrokimia, terutama dalam menjalankan skema kerja sama dan untuk strategi pendanaan proyek.
Selain mengelola 6 kilang existing di Indonesia, PT KPI secara legal mengelola 2 anak perusahaan, yaitu PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB). Menyusul adanya restrukturisasi Legal End State di tubuh PT Pertamina (Persero), PT KPI memasuki masa transisi sebagai Subholding Refining & Petrochemical yang bertanggung jawab dalam pengelolaan proses bisnis end-to-end kilang minyak dan petrokimia mulai dari pengadaan minyak mentah (feedstock), pengolahan dan pengelolaan produk termasuk pembangunan infrastruktur. (Mr)
Comments are closed.