Maksimalkan Digitalisasi, PT PPI Implementasikan 40 Aplikasi pada 2022

291

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

ItechMagz, Jakarta – Sebagai perusahaan perdagangan dan logistik nasional yang juga tergabung dalam Holding Pangan BUMN, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia atau PT PPI memiliki visi “Menjadi perusahaan aggregator agri-food dan logistik terbesar di Indonesia”.

Demi mewujudkan visi tersebut, PT PPI yang juga bergabung bersama PT Bhanda Ghara Reksa atau PT BGR, terus menjalankan program digitalisasi untuk menjawab tantangan zaman, di mana era digital terus berlanjut dan menunjukkan hasil nyata.

“Untuk PT PPI saat ini sudah mengimplememtasikan Microsoft Dynamics 365 sebagai tulang punggung Enterprise Resources Planning (ERP), sementara untuk PT BGR menggunakan SAP. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk tim IT untuk menyatukan SAP dengan Microsoft Dynamics 365 yang induknya sekarang ada di PPI,” ujar Direktur Komersial & Pengembangan PT PPI, Tri Wahyundo Hariyatno dalam penjurian digitech award 2022 secara online pada Selasa (1/3/2022).

Maksimalkan Digitalisasi, PT PPI Implementasikan 40 Aplikasi pada 2022

Untuk tahun ini PT PPI juga merencanakan ada sekitar 40 aplikasi yang terimplementasikan di PT PPI. Dimulai dari aplikasi database supplier ada aplikasi bernama Elmira, aplikasi pengadaan bernama Arlita, dan juga aplikasi warehouse bernama Wina.

“Untuk 2 bulan ini saja kami sudah mengimplementasikan kurang lebih 7 sampai 8 aplikasi. Target kita harus terimplementasikan semuanya, yang tadinya semua dilakukan secara manual menjadi beralih ke sitem digital,” ujarnya.

PT PPI juga menerapkan tiga aspek perubahan untuk mendukung implementasi digitalisasi dalam aktivitas usaha, yaitu Komitmen Manajemen, Change Management (culture) dan implementasi Sistem Informasi (IT). Berkaitan dengan ini, PT PPI telah meraih skor IT Maturity Level sebesar 3, yang artinya skor ini baik, dan corporate culture index dengan kategori baik.

Terkait dengan pengembangan aplikasi yang ada, di Januari 2022 PPI telah mengimplementasikan Monalisa (Monitoring, Aset, License, Software, dan Aplikasi), di bulan Februari 2022 PPI akan buat Arlita (Aplikasi Rantai Pasok, Logistik Terintegrasi), pada Maret 2022 ada Elmira (Elektronik Mitra Registrasi), pada April 2022 ada MySiska (Sistem Informasi Kepegawaian), pada Mei 2022 ada Wina-Lite (Warehouse Integrated Application), pada Juni 2022 ada PPI Property, pada Juli 2022 ada Samantha, pada Agustus 2022 ada Arlita Mobile, pada September 2022 ada PPI Access, pada Oktober 2022 ada Selma (Sales Force Management), pada November 2022 ada Pricilia (Presensi Digital Aplication), dan Desember 2022 ada Raisa.

Adsense

“Untuk inovasi digital PPI, ini kita menggunakan platform Warung Pangan untuk menjalankan bisnisnya, terutama untuk e-commerce dan retail,” ujarnya.

Dalam aplikasi Warung Pangan milik PPI ini memiliki program unggulan seperti Program Makmur. Program Makmur ini merupakan kolaborasi dengan BUMN lain dan para petani yang masuk dalam ekosistem makmur.

“Dengan aplikasi Warung Pangan, setiap petani yang butuh pupuk akan langsung diarahkan ke warung ataupun koperasi yang ada diaplikasi ini,” ujar Tri.

Digital Technology & Innovation (Digitech Award) adalah kegiatan corporate rating (Award) di bidang Information & Communication Technology (ICT), Pengembangan Digital, dan Innovation. Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk menghadirkan inisiatif transformasi & inovasi digital terbaik di kelasnya, seperti menciptakan cara baru dalam mengoperasikan dan mengembangkan bisnis melalui cloud, seluler, big data/AI, rantai blok, atau penggunaan teknologi pendukung lainnya.

Majalah Itech Magz mengadakan award tahunan Digital Technology & Innovation Award ini sejak 2016 telah bekerjasama dengan FORTI BUMN maupun Kementerian Kominfo, Kementerian Ristek Dikti, DRN dan juga BPPT yang sekarang telah menjadi BRIN, dan para Pakar dan Profesional dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri, antara lain Western Michigan University-USA, Aston University-UK, Birmingham University-UK, South Australia University-Australia, Boston University-USA, RMIT Melbourne-Australia, North Carolina A&T State University-USA,  Universitas Indonesia, Telkom University, ITB, IPB, ITS, Binus, Trisakti, dan lain-lainnya.

Dewan juri yang hadir dan menilai dalam penjurian ini di antaranya: Dr. Ir. Bambang Setiadi, IPU (UGM, Chairman of National Research Council of Indonesia), DR. Eddy Iskandar, BSC, MSc Eng (CEO CPM Consulting (Bidang SDM, Sistem Manufaktur & Manajemen), Wira Perdana, B.Sc., M.Sc. (Project Development in the field of IT (E-Procurement and ERP software solution), dan Dr. Ir. Iding Chaidir, M.Sc (Secretary, Dewan Riset Nasional, BPPT). (AFZ)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More