Jakarta, Itech- Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, sektor makanan dan minuman (mamin) menjadi andalan pertumbuhan ekonomi dan banyak menyerap tenaga kerja.
Data BPS (Badan Pusat Statistik) pada 2020, mencatat proporsi tenaga kerja yang diserap oleh sektor makanan dan minuman mencapai 3,75 persen atau hampir 5 juta penduduk Indonesia. Ini menjadi indikasi krusial peran sektor tata boga dalam perekonomian.
Selain itu, pertumbuhan industri mamin pada kuartal I-2021 mencapai 2,45 persen. Pada kuartal II-2021, industri makanan dan minuman tumbuh 2,95 persen secara year on year (yoy). Dan, secara quarter to quarter (qoq) industri ini tumbuh 2,37 persen.
Untuk nilai ekspor sektor mamin tercatat mencapai 31,2 miliar dolar AS atau setara Rp 449,1 triliun pada 2020. Jumlah itu meningkat 13,94 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 27,4 miliar dolar AS (Rp 394,4 triliun).
“Dari data BPS ini, artinya di tengah pandemi, di tengah masa sulit, masih bisa tumbuh, sangat luar biasa,” kata MenKop UKM saat membuka Perkumpulan Penyelenggaraan Jasa Boga Indonesia (PPJI) Expo 2022, di Smesco Indonesia. Jakarta, Sabtu, 5 Februari 2022.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PPJI Irwan Iden Gobel, Ketua PPJI DPD DKI Jakarta Siti Jumiadini dan Dirut Smesco Indonesia Leonard Theosabrata.
Menteri mengapresiasi PPJI di tengah pandemi masih terus semangat mengerakkan perekonomian para anggotanya. Ia berharap, event ini menjadi pendorong ekonomi di sektor usaha penyelenggaraan pernikahan, khusus pelaku usaha jasa boga (katering). “Saya optimis kalau pandemi bisa diatasi dengan baik, kita pasti berhasil nilai ekspor akan tumbuh lebih baik dari dari sekarang ini,” ujar Teten.
Teten menilai penyelenggaraan acara pernikahan menjadi salah satu media mengangkat kekayaan budaya di Indonesia. Caranya, melalui hidangan yang disajikan, souvenir dan aksesoris pendukung tema penyelenggaraan acara. “Agregasi produk, jasa dan pelaku UMKM diharapkan mampu meningkatkan penggunaan produk dan jasa lokal dan dengan skala ekonomi meningkatkan daya saing,” ujar Teten.
MenKopUKM berharap, PPJI dapat berperan sebagai agregator bagi para pelaku UMKM binaannya untuk melakukan ekspor, mengingat PPJI memiliki sekitar 3.000 anggota di seluruh Indonesia. Saat ini terdapat beberapa UKM yang telah melakukan agregasi ekspor bagi produk UMKM lainnya ke beberapa negara. Diharapkan PPJI juga menjadi agregator bagi anggotanya. Bisa membawa anggota sampai menembus ke luar negeri.
Atas diselenggarakannya PPJI Expo 2022, Menteri Teten berharap, kerja sama dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan asosiasi dan berbagai pihak dapat terus dijaga. “Kepada seluruh peserta pameran, saya harapkan kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk berjejaring sekaligus mempromosikan produk dan jasanya,” pungkas Teten.
Di kesempatan yang sama, Ketua PPJI DPD DKI Jakarta Siti Jumiadini menyampaikan, event ini menjadi momentum titik balik pelaku usaha, khususnya industri jasa boga. “Meski saat ini masih khawatir karena pandemi, tetapi kami optimis ekonomi bisa stabil dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Dan apa yang kami lakukan bisa memotivasi para pelaku usaha,” kata Siti.
Secara virtual, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, industri kuliner mengalami tantangan yang luar biasa saat pandemi lantaran adanya pembatasan kegiatan masyarakat. “Acara PPJI Expo 2022 sangat disambut baik, agar pelaku usaha bisa bangkit lagi, serta terus melakukan terobosan,” harap Anies. (red)
Comments are closed.