Tingkatkan Bisnis, Microsoft akuisisi Activision Bilzzard

38

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech– Belum ada satu bulan kita menapakkan kaki di tahun 2022, Microsoft telah mengejutkan para gamer dengan berita akuisisi terhadap Activision Blizzard. Padahal, perusahaan tersebut tengah mengalami gonjang ganjing yang melibatkan petinggi perusahaan tersebut.

Microsoft mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi bisnis Activision Blizzard. Meskipun prosesnya belum rampung, kabarnya studio game asal AS tersebut dipinang dengan tawaran nilai mencapai 68,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 986 triliun.

Perjanjian tersebut menunggu tinjauan peraturan dan persetujuan pemegang saham Activision Blizzard, dengan kesepakatan akan ditutup pada 2023.

Microsoft berencana menjadikan perusahaan tersebut sebagai perusahaan game terbesar ketiga berdasarkan pendapatannya, setelah Tencent dan Sony. Dengan langkah bisnis ini, Microsoft tampaknya memiliki kesempatan besar untuk mengambil “kue” di industri mobile gaming.

Setelah merangkumkan akuisisi ini, Microsoft harus berbenah secara besar-besaran. Sebab, mereka mengatakan bahwa CEO Activision Blizzard saat ini, Bobby Kotick akan tetap memegang jabatan tersebut setelah akuisisi.

Keputusan ini dikhawatirkan akan memancing banyak reaksi, mengingat Kotick saat ini mendapatkan tekanan yang besar dari karyawan dan pemilik saham, karena kasus dugaan pelecehan seksual yang dia lakukan di perusahaan beberapa waktu lalu.

Meski begitu, ada beberapa peraturan tegas yang dibuat oleh Microsoft setelah proses akuisisi ini berakhir. Activision Blizzard diharuskan untuk melaporkan bisnis mereka secara berkala ke CEO Xbox, Phil Spencer seperti dikutip dari Tom’s Guide pada Rabu (19/01).

Adsense

Industri gaming telah menjadi titik fokus utama bagi Microsoft dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena pandemi membuat lebih banyak orang tinggal di rumah dan menggunakan sistem gaming.

Pada Januari 2021, di tengah tingginya permintaan untuk konsol Xbox Series X dan Series S, pendapatan game Microsoft melampaui USD 5 miliar untuk pertama kalinya.

Akuisisi ini akan meningkatkan bisnis game Microsoft dengan penambahan game Activision Blizzard dan hampir 400 juta pemain aktif bulanan yang menyertainya. Microsoft juga akan mengakuisisi studio game global Activision dengan hampir 10.000 karyawan.

Pernyataan akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard pasti akan membuat perusahaan kompetitor ketar ketir. Namun, yang paling khawatir atas proses akuisisi ini adalah perusahaan saingan mereka, seperti Sony dan Nintendo.

Jika melihat statistik, saat ini memang jumlah pengguna PlayStation dan Switch cukup jauh mengungguli pengguna Xbox. Belum lagi, hingga saat ini gim-gim besutan studio tersebut menjadi gim peringkat teratas di kedua konsol tersebut.

Meski demikian kita tidak bisa menuduh Microsoft akan melakukan monopoli gim untuk platform mereka sendiri. Faktanya, mereka telah memegang janji mereka untuk tidak menghapus berbagai gim eksklusif untuk PlayStation 5 setelah melakukan akuisisi terhadap Bethesda Softworks September 2020 lalu. (RA)

Jurnalis : Reza Arta Mevia

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More