Launching Pemasaran Produk di Aplikasi Warung Pangan
Jakarta, Itech– BUMN Klaster Pangan menghadirkan kemudahan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok, diantaranya kerja sama distribusi pangan melalui mitra ritel online, yang salah satunya adalah aplikasi Warung Pangan. Aplikasi ini diluncurkan pada Kamis, (16/09) di Jakarta sebagai inovasi kemudahan berbelanja masyarakat di tengah pandemi ini.
Acara peluncuran aplikasi Warung Pangan tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfil, Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama BGR Logistics, M. Kuncoro Wibowo.
Adanya aplikasi berbasis online BUMN Klaster Pangan ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam membangun digital mindset di kalangan pelaku UMKM, untuk dapat memanfaatkan teknologi dalam mengakselerasi roda perekonomian usahanya sehingga lebih banyak pelaku UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam sambutannya mengapresiasi langkah BUMN Klaster Pangan untuk membuat ekosistem baru, yaitu Warung Pangan. Hal ini sesuai dengan harapan Kementerian BUMN agar BUMN semakin dekat dengan masyarakat, berkonstribusi membangun UMKM, dan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya.
“Saya apresiasi bagaimana RNI Group, BGR Logistics , dan PTPN bisa membuat ekosistem baru, dan kita melihat Warung Pangan ini menjadi ekosistem yang baik. Kita dari Kementerian BUMN juga mendorong pembukaan lapangan kerja melalui program-program BUMN, dan saya harapkan dengan warung pangan ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan,” ujar Erick.
Erick menambahkan, dalam menjalankan program Warung Pangan, BUMN Klaster Pangan juga harus berkolaborasi dengan Himpunan Bank Negara (Himbara). Pasalnya, Erick mengharapkan adanya dukungan pendanaan dari Himbara untuk warung-warung pangan tersebut.
“Saya ingin memastikan bagaimana nanti Warung Pangan ini yang jumlahnya tadi sekitar 47ribu bisa ada akses pendanaan. Kemarin saat saya lihat di Jakarta sendiri kalau tidak salah ada 35 ribu warung dan mereka sudah transisi dimana income online lebih besar dibandingkan offline-nya, tetapi yang harus kita pastikan itu bagaimana biaya logistiknya bisa ditekan agar lebih murah dan kompetitif sehingga bisa bersaing, dan pendanaan dapat hadir berikut pendampingannya,” jelas Erick.
Selain itu, Erick juga mengapresiasi adanya kerja sama dengan pihak swasta dan pemerintah daerah. Erick menegaskan, agar kerja sama BUMN dengan BUMN tidak menjadi menara gading, dan kerja sama dengan swasta dan pemerintah daerah harus saling menguntungkan.
“Saya tidak mau ada oknum di BUMN yang mana selama ini sering terjadi tindak pidana korupsi karena project base bukan bisnis proses yang baik. Saya juga meminta para swasta yang berpartner dengan BUMN jangan mengakali, harus win-win, apalagi sekarang di era yang sangat transparan, digitalisasi dan pasar terbuka,” tandasnya.
Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi menyatakan dukungannya terhadap terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN.
“Kami mendukung dan mengapresiasi terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN dengan meluncurkan pemasaran produk Rania dan Nusakita di dalam aplikasi Warung Pangan. Hal ini tidak hanya menolong konsumen, tetapi juga para petani dan pelaku usaha. Sebab, dengan inovasi di bidang pertanian ini, produk pangan menjadi bernilai tambah,” kata Mendag Lutfi.
Mendag juga mengungkapkan, ekonomi digital akan mengikis kesenjangan sosial. “Ekonomi digital dapat mengikis kesenjangan sosial di masyarakat. Aplikasi berbasis teknologi harus berbasis inovasi agar dapat bersaing. Sehingga, kita bisa memuliakan petani dan pedagang, serta mewujudkan Indonesia yang tumbuh dan tangguh,” terang Mendag.
Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi mengatakan sesuai arahan Menteri Erick Thohir untuk memperbaiki ekosistem pangan, oleh karenanya untuk mewujudkan hal tersebut BUMN Klaster Pangan melakukan beberapa transformasi diantaranya dengan memperbaiki cost structure sehingga BUMN Klaster pangan memiliki nilai advantages, nilai kompetitif yang lebih baik dari hulu pada processing dan hilir end customers.
“Kami terus lakukan transformasi di BUMN Klaster Pangan, salah satunya aplikasi warung pangan merupakan inovasi yang bermanfaat bagi seluruh pelaku pangan yang dapat terhubung secara luas dari hulu ke hilir untuk memperkuat rantai pasok secara end to end.”Jelas Arief (16/9/2021).
Arief melanjutkan bahwa BUMN Klaster pangan berkomitmen meningkatkan inklusivitas dari petani, peternak, nelayan melalui beberapa program dan didukung dengan captive market yang ada.
Direktur Utama BGR Logistics, M. Kuncoro Wibowo menambahkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 47 ribu warung UMKM telah teregister di Aplikasi Warung Pangan (WP) yang terhubung dengan puluhan pemasok/supplier yg terdiri dari pengusaha UMKM, Koperasi dan beberapa perusahaan.
Sejak dilaunching di Agustus 2020 “Aplikasi warung pangan telah menjual berbagai jenis produk pangan dari BUMN Klaster Pangan dan supplier lokal, serta produk minuman dalam bentuk sachet seperti warung pada umumnya, token listrik dan pulsa. Aplikasi Warung Pangan ini sudah tersebar di 7 kota yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Surabaya dan Pangkal Pinang.” Terang Kuncoro. (DAF/rilis)
Comments are closed.