Jakarta, Itech– Badai Siklon Tropis Seroja menghantam area Nusa Tenggara Timur (NTT) di awal April 2021. Badai disertai banjir bandang ini menghancurkan berbagai bangunan, fasilitas umum, dan terutama rumah-rumah warga di 15 Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Timur. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa lebih dari 54 ribu keluarga terpaksa mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
Meski sudah 3 bulan badai berlalu, kehancuran dan penderitaan masih dirasakan sampai sekarang. Faktanya, keluarga-keluarga penyintas bencana di NTT masih harus berjuang hidup di gubuk-gubuk, tenda-tenda, maupun tempat kerabat dengan fasilitas yang sangat terbatas.
Kondisi ini mendorong Habitat for Humanity Indonesia untuk membantu keluarga-keluarga di NTT agar cepat pulih dari bencana dengan membangun hunian layak. Berkolaborasi dengan Ananda Sukarlan dan beberapa musisi muda asal NTT, Habitat Indonesia menggelar Konser Amal bertajuk “NTT adalah Kita”. Konser amal ini bertujuan menggerakkan lebih banyak orang turut mengambil bagian untuk mendukung pembangunan kembali NTT.
Konser amal “NTT adalah Kita” akan tayang perdana pada 6 Agustus 2021 pukul 19.00 WIB di kanal Youtube dan Facebook Berita Satu dan Vidio.com. Bagi masyarakat yang belum sempat menyaksikan konser dapat kembali menyaksikannya melalui loket.com pada 7-15 Agustus 2021. Seluruh dana yang terkumpul dari konser ini akan digunakan untuk membangun rumah layak bagi keluarga penyintas bencana di Kelurahan Oeasao dan Kelurahan Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT.
Krispianus Patmawan, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kupang mengapresiasi semangat Habitat for Humanity Indonesia bersama para mitra untuk membangun kembali rumah keluarga-keluarga yang rusak bahkan hilang akibat badai siklon tropis seroja. Rumah yang layak sangat penting karena menjadi tempat setiap keluarga dapat berteduh, berlindung, dan membangun hubungan sosial mereka.
“Itulah sebabnya atas nama Kabupaten Kupang, kami terus berupaya bersama pemerintah provinsi dan pemerintah pusat termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat seperti Habitat Indonesia agar bersama membangun hunian yang layak bagi para penyintas bencana di Kabupaten Kupang agar mereka mampu bangkit kembali. Mari masyarakat Indonesia bersama menyatakan kepedulian membangun bangsa yang kuat dan tangguh dimulai dari mendukung keluarga terutama mereka yang terdampak bencana di NTT,” kata Krispianus saat konferensi pers Konser Amal “NTT adalah Kita” pada Rabu (28/7/2021).
Ananda Sukarlan mengatakan bahwa seniman itu sangat dekat dengan masyarakat baik suka maupun duka. “Kami berharap melalui musik dan karya dalam konser ini, kami bisa membantu saudara-saudara kami di NTT dengan mengajak kita semua berkontribusi membangun rumah layak bagi mereka,” lanjutnya.
Musisi asal Rote Ndao, Ganzer Lana berharap melalui konser amal ini, banyak dana yang terkumpul dari tangan-tangan orang baik sehingga banyak keluarga-keluarga penyintas bencana memperoleh hunian yang layak. “Mari kita dukung NTT agar dapat bangkit kembali, karena NTT adalah Kita,” tandasnya.
Semua dana yang terkumpul dalam konser ini akan disalurkan melalui Habitat Indonesia yang akan digunakan untuk penyediaan rumah layak bagi keluarga penyintas bencana di NTT. Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia mengungkapkan bahwa rumah merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki di saat pasca bencana karena digunakan sebagai tempat berlindung dan pemulihan kondisi, terlebih di masa pandemi, rumah sangat penting agar masyarakat terhindar dari paparan virus.
“Kita diajak untuk turut merasakan apa yang mereka rasakan. Sebuah dampak positif bisa terjadi bagi keluarga-keluarga penyintas bencana di NTT jika kita semua bersama-sama mengambil bagian. Didorong oleh semangat persatuan sebagai satu bangsa dan saudara di Indonesia, Habitat Indonesia ingin mengajak lebih banyak orang, bahkan hanya dari rumah saja, kita bisa ikut berperan membantu mereka dengan menggunakan teknologi yang ada,” kata Susanto.
Donasi untuk NTT digelar sejak Juni lalu dan dilakukan secara daring dengan memanfaatkan pembayaran nontunai. Karena itu, Habitat bekerja sama dengan DANA sebagai mitra pembayaran digital guna membuka kesempatan lebih luas bagi siapapun untuk berdonasi.
Agustina Samara, Chief People & Corporate Strategy Officer DANA mengatakan bahwa keterlibatan dana dalam konser amal ini merupakan bentuk kepedulian DANA untuk membantu sesama. “Bergerak di industri teknologi finansial tidak menghentikan kami untuk berkontribusi dalam memulihkan kondisi teman-teman di NTT. Sebaliknya, kami sadar betul bahwa donasi yang dikumpulkan akan lebih optimal apabila digarap secara daring,” tutur Agustina.
Dengan teknologi dan jangkauan yang dimiliki, lanjutnya, DANA dapat membantu mempercepat dan memudahkan metode pengumpulan donasi secara digital, yang terintegrasi langsung dengan Kitabisa.com, dan mengomunikasikannya melalui berbagai aset komunikasi yang kami miliki. Agustina berharap donasi yang terkumpul ini dapat membangkitkan kembali NTT sekarang dan di masa yang akan datang.
Kesempatan masyarakat untuk mengulurkan bantuannya dengan cara berdonasi daring masih terbuka lebar melalui dompet digital DANA. Caranya, pengguna dapat membuka aplikasi DANA dan menuju bagian Charity untuk kemudian mengakses DANA Donasi. Pengguna dapat mencari informasi berupa banner NTT Bangkit dan melakukan donasi sesuai nominal yang diinginkan.
Harapan untuk membangkitkan kembali NTT juga disambut hangat oleh Kitabisa.com selaku mitra DANA sekaligus wadah penggalangan donasi ini. “Inisiatif Habitat for Humanity dan DANA selaras dengan misi kami dalam memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan semangat kebaikan. Semoga sinergi banyak pihak dalam donasi NTT Bangkit dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Marisa Thara Wardhani, Head of Brand Partnership Kitabisa.com.
Informasi lebih lanjut mengenai tata cara berdonasi dapat disimak melalui tautan http://kitabisa.com/bangunkembalintt. Masyarakat juga bisa memberi dukungan dengan bergabung di acara Konser Amal “NTT adalah Kita” secara virtual, yang informasinya dapat ditelusuri melalui media sosial habitat di @habitat_id maupun website Habitat di habitatindonesia.org. (red)
Comments are closed.