Jakarta, Itech – PT Federal International Finance (FIFGROUP) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk, kembali memberikan dukungannya untuk pelaku UMKMdalam melakukan pembinaan dan pengembangan melalui program pelatihan dengan konsep webinar berjudul “Ngobrol Pintar Mengatur Keuangan UMKM”.
Program pelatihan tersebut menjadi salah satu rangkaian khusus yang dilakukan oleh FIFGROUP berkolaborasi dengan salah satu lembaga Astra lainnya, yakni Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) untuk membantu pemerintah dalam mempercepat pembangkitan perekonomian melalui dukungan pembinaan UMKM di Indonesia. Pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 400 UMKM yang merupakan hasil binaan program kolaborasi Grup Astra, yaitu FIFGROUP, Environment and Social Responsibility (ESR) PT Astra International Tbk, YDBA, Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA – MDR), dan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM).
Program pelatihan ini menghadirkan salah satu praktisi dan pakar dalam bidang manajemen keuangan yang juga merupakan salah seorang insanAstra, yaitu Lukas Iwan Setiadi yang merupakan purnabakti Finance Director Group United Tractors.Selain itu, acara tersebut juga dibuka denganopening speech yang dibawakan oleh Human Capital (HC), General Support (GS), dan Corporate Communication Director FIFGROUP, Esther Sri Harhajati. Hadir pula Sigit Prabowo Kumala, selaku Ketua Pengurus YDBA dan jajaran manajemen baik dari FIFGROUP maupun YDBA serta seluruh leader cabang FIFGROUP dari Sabang hingga Merauke.
Dalam kesempatan itu, Lukas yang merupakan pria kelulusan Magister Manajemen Institut Pendidikan dan Pengembangan Manajemen Jakarta tersebut memberikan pembelajaran kepada seluruh UMKM binaan program kolaborasi Grup Astra tentang bagaimana cara mengembangkan usaha menjadi bisnis yang menguntungkan khususnya untuk para pelaku UMKM dan tentunya strategi mempersiapkan finasial yang baik untuk usaha yang dijalankan.
Pria yang pernah menjabat sebagai Investment Director Dana Pensiun Astra ini, menyampaikan bahwa terdapat empat faktor penting yang mendorong lakunya produk dan jasa pada usaha yang dijalankan Lokasi jualan yang strategis, menjadi faktor pertama yang mempengaruhi lakunya produk yang kita jual, seperti dekat sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan lain sebagainya. Faktor kedua adalah strategi menetapkan harga jual, para pelanggan akan membeli produk atau jasa kita apabila harga yang ditawarkan masih dalam batas wajar dan terjangkau.
“Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi lakunya produk yang kita jual adalah kualitas yang ditawarkan, contohnya untuk usaha yang bergerak di bidang kuliner menjual produk yang enak, segar, dan higienis atau usaha yang bergerak di bidang jasa seperti laundry, di mana baju yang dicucinya harum dan rapih. Faktor terakhir agar usaha yang kita jalan laku adalah dengan meningkatkan pelayanan yang kita berikan untuk pelanggan, seperti pelayanan yang cepat, ramah, bisa dilakukan secara digital, dan lain-lain” kata Lukas dalam sesi presentasi materinya pada program pelatihan tersebut.
Selain itu, pria kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1965 tersebut berpendapat bahwa kunci utama dalam mempersiapkan finansial usaha yang lebih matang adalah perlunya pencatatan dan kontrol terhadap seluruh biaya, baik uang masuk dan uang keluar. Ini menjadi faktor penting dalam mengatur arus kas usaha yang dijalankan.
“Perlu adanya perhitungan yang matang terkait dengan biaya-biaya yang dibutuhkan sebagai operasional dalam menjalankan usaha kita, seperti menentukan pengeluaran yang kita butuhkan, contohnya barang apa saja yang akan dibeli beserta harga dan kuantitasnya, minta diskon jika perlu apabila kita membeli barang dalam jumlah yang banyak dan jangan lupa untuk dicatat semua pengeluaran tersebut. Begitupun dengan pemasukan yang kita dapatkan, setelah menentukan seberapa besar pengeluaran kita, hitung dengan cermat berapa besar harga yang harus dibayar pelanggan agar kita mendapatkan keuntungan dari penjualan. Pastikan seluruh pemasukan juga dicatat, sehingga kita bisa alokasikan keuntungan kita seberapa besar untuk bayar cicilan pinjaman, tabungan, dan juga biaya hidup,” tutur Lukas.
Sementara itu, ketika membuka acara, HC, GS, and Corporate Communication Director FIFGROUP, Esther Sri Harjati, menyampaikan bahwa adanya pandemi Covid 19 saat ini menjadi pukulan keras bagi seluruh pengusaha terutama bagi pelaku UMKM. Seiring dengan berangsur membaiknya kondisi perekonomian saat ini, kita perlu tetap memberikan dukungan kita bagi pelaku UMKM agar dapat lebih tangguh dalam bertahan dari terpaan krisis yang terjadi saat ini.
“Disiplin dalam melakukan pencatatan keuangan sangat penting dilakukan oleh seluruh pelaku UMKM, pencatatan keuangan menjadi faktor penting dan merupakan pondasi kuatnya sebuah usaha untuk bisa bertahan dalam kondisi krisis seperti yang terjadi saat ini. Melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya,” kata Esther. (red)
Comments are closed.