Ikuti Penjurian Digitech Award 2021, PT Pos Indonesia Beberkan Sembilan Strategi Hadapi Ekonomi Digital
Itech – PT Pos Indonesia membeberkan sembilan strategi dalam menghadapi disrupsi ekonomi digital. Hal itu dijelaskan pada acara penjurian Digital Technology & Innovation (Digitech) Award 2021 yang berlangsung secara daring pada Senin (22/03). Digitech Award ini merupakan kegiatan corporate rating (Award) tahunan di bidang Information & Communication Technology (ICT), Pengembangan Digital, dan Innovation yang diselenggarakan oleh Majalah ITech.
Pada acara tersebut, Senior Analyst – 2 PT POS Indonesia Andry K. Sitepu menjelaskan bahwa dampak dari revolusi industri 4.0 berupa disrupsi hampir pada seluruh bidang, dimana dampak disrupsi ini harus segera ditanggapi agar tidak tergerus pada kemajuan teknologi. “Oleh karena itu, kami menyiapkan setidaknya ada sembilan strategi untuk menghadapi ekonomi digital, agar tetap survive dan sustainable”, kata Andry.
Adapun sembilan strategi Pos Indonesia dalam menghadapi ekonomi digital ini di antaranya: Pertama, pembentukan Strategic Business Unit Digital Giropos sebagai komitmen manajemen dalam pengembangan layanan digitalisasi giropos. Kedua, dukungan penuh dari stakeholder. Karena branding dan ekosistem Pos Indonesia cukup kuat di masyarkat menengah ke bawah. “kita tier 2, tier 3, sub-urban dan pedesaan untuk mendukung digital ekonomi. Bahkan Pos sejajar dengan pos di negara lain”, imbuhnya.
Ketiga, Pos Indonesia masuk ke dalam ekosistem sistem pembayaran (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran). Keempat, Pos Indonesia kembali menjadi anggota layanan RTGS. RTGS merupakan singkatan dari Real Time Gross Settlement, yang menggunakan real time untuk transfer antara bank supaya mempercepat transferan ke rekening penerima. Hal ini dilakukan agar terintegrasi dengan jaringan perbankan.
Kelima, Giropos dapat diakui seperti uang elektronik atau simpanan Pos untuk masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan perbankan. Keenam, Pos Indonesia memiliki aplikasi mobile berbasis giropos yang didukung dengan fitur QRIS. Pada sesi tanya jawab penjurian, Business Development Fintech PT Pos Indonesia Triyanta Manajer menjelaskan bahwa Posgiro Mobile ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat yang serba cepat. Kantor Pos kini telah memberikan layanan kemudahan dan fasilitas layanan transaksi keuangan secara mobile, yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Walaupun merupakan layanan transformasi Pos Indonesia di era digital, namun pada dasarnya, giro pos sudah hadir melayani masyarakat sejak puluhan tahun yang lalu. “Selain itu, giro pos selama ini digunakan juga untuk mendukung program-program pemerintah, seperti penyaluran dana bantuan pemerintah ke berbagai penjuru wilayah di Indonesia” kata Triyanta.
Ketujuh, Treatment Giropos dapat menyerupai Uang Elektronik untuk minimalisir risiko likuiditas (penempatan dan treatment floating). Kedelapan, Pos Indonesia menyediakan layanan agen banking Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), termasuk ATM berjalan menggunakan pengantar Pos “Pak Pos” dan mobile postal system. Dan yang Kesembilan, untuk mitigasi risiko, GiroPos dapat ikut sandbox Bank Indonesia.
Selain itu, Perusahaan plat merah ini juga dianggap sebagai solusi inklusi keuangan Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan beberapa fakta, yaitu: Pertama, fakta fasilitas dan jaringan luas PT Pos untuk menjadi pemeran utama dalam peningkatan inklusi keuangan mengindikasikan bahwa jaringan kantor pos sangat bermanfaat untuk menjangkau daerah yang kurang berkembang dan terpencil yang selama ini belum tersentuh layanan jasa keuangan.
Kedua, PT Pos bisa menjadi tulang punggung ekonomi keuangan digital dilast mile, keuangan inklusif, ecomerce lokal, digitalisasi UMKM dan kurir. Dan terakhir, di sisi lain, masih banyak ditemukannya segmen pasar yang belum terlayani (oleh perbankan). Ini merupakan pasar potensial untuk dilayani kantor pos inline dengan kekuatan jaringan infrastruktur Pos.
Hadir sebagai dewan juri dalam acara ini di antaranya: Ir. Irnanda Laksanawan, MSc.Eng (MBM), PhD (Chairman for Digitech Award 2021), Dr. Ir. Haryono, M.Sc (Associate Professor in Computer Science, School of Computer Science, Binus University), Ir. Irvan Nasrun, MBA (Senior Account Manager, PT. XL Axiata Tbk), Dr. Ir. Iding Chaidir, M.Sc (Secretary, Dewan Riset Nasional), dan Dr. Ir. Adawiah, Msi (Kepala Subdirektorat Harmonisasi Kebijakan dan Program Inovasi). (RB)
Comments are closed.