AI dapat Deteksi Covid-19 Lewat Suara Batuk
Jakarta, Itech– Peneliti MIT (Massachusetts Institute of Technology) telah mengembangkan AI (teknologi kecerdasan buatan) yang dapat mengenali batuk dari orang yang mengidap Covid-19, meskipun tidak menunjukkan gejala. Caranya adalah dengan mengembangkan banyak jaringan saraf yang dapat membedakan perubahan halus yang mengindikasikan efek virus corona baru.
Satu jaringan saraf mendeteksi suara yang terkait dengan kekuatan vokal. Yang lain mendengarkan keadaan emosional yang mencerminkan penurunan neurologis, seperti meningkatnya frustrasi. Sementara itu, jaringan ketiga mengukur perubahan kinerja pernapasan. Algoritme digunakan untuk memeriksa degradasi otot (yaitu batuk yang lebih lemah) dan algoritme tersebut memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan seseorang.
Pada masa pengujian awal, AI dinilai sangat akurat. Hal ini terjadi karena tim peneliti telah menguji teknologi ini pada puluhan ribu sampel batuk dan percakapan, teknologi tersebut mengenali 98,5 persen batuk dari orang dengan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi seperti yang dikutip dari engadget.com pada Selasa (03/11/20). Ini mengidentifikasikan bahwa 100 persen orang yang tampaknya tidak memiliki gejala sekalipun.
Teknologi ini tidak ditunjukkan untuk mendiagnosis orang yang bergejala, karena mereka mungkin memiliki kondisi lain yang menghasilkan perilaku serupa. Kemudian, meskipun cukup akurat, pengguna tidak menggunakan ini untuk memberikan keputusan pasti apakah terinfeksi atau tidak.
Pengguna hanya perlu batuk pada ponsel setiap hari untuk menentukan apakah aman baginya untuk pergi keluar atau tidak. (DAF)
Comments are closed.