Jakarta, Itech- Dalam beberapa dekade ini telah diketahui bahwa data memiliki peran penting dalam dunia bisnis. Hal ini membuat peran data center yang dikenal sebagai penjaga data-data dan informasi bisnis mempunyai peran yang sangat substantial, sama seperti Bank. Layaknya Bank, data center juga dikenal dan dipercaya sebagai tempat menyimpan aset penting yaitu “data” dari sebuah perusahaan dan menjadikannya sebagai target utama sejumlah penyerang jahat.
Pertimbangan ini disimpulkan berdasarkan angka yang didapat di tahun 2014, saat terjadi pemadaman listrik selama 8 jam yang merugikan bisnis rata-rata senilai $ 2,7 juta USD. Jumlah ini tidak diragukan lagi tumbuh secara eksponensial selama enam tahun terakhir akibat meningkatnya ketergantungan digital di seluruh dunia.
Meskipun kesadaran akan pentingnya keamanan di bank telah diketahui dan (sebagian besar) diterapkan dengan baik secara fisik maupun dunia maya, hal ini tidak berlaku untuk data center. Banyak data center di seluruh dunia masih gagal untuk secara komprehensif mengamati berbagai persyaratan Penilaian Risiko Ancaman dan Kerentanan atau biasa dikenal dengan Threat and Vulnerability Risk Assessment (TVRA), Berbicara mengenai peraturan dan regulasi, tetapi tidak berhasil mengenali pelanggaran mendasar dalam menentukan tindakan keamanan.
Di Asia Pasifik, hal ini sangat penting karena data-data penting bisnis dihadapkan pada ancaman unik yang ada di wilayah ini. Pertama, serangan teroris jauh lebih umum ditemukan di Asia daripada di Eropa atau Amerika Utara. Kedua, negara-negara tertentu di Asia dihadapkan pada tingkat korupsi ekonomi yang lebih tinggi, yang membuat spionase perusahaan atau negara, dan pencurian serta penjualan data digital sensitif jauh lebih mungkin menjadi ancaman.
Terakhir, Asia adalah benua yang paling rentan terhadap banjir dan badai, menyumbang 44% dari semua peristiwa bencana di seluruh dunia. Akibat perubahan iklim, frekuensi bencana alam akan meningkat. Peristiwa alam semacam itu tidak membeda- bedakan atau berpihak sehingga dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, dan bisa mengakibatkan beberapa kerusakan berskala paling besar di berbagai bisnis dalam sejarah data center.
Sehingga, apa yang harus diperhatikan perusahaan dalam konteks terkait keamanan fisik saat memilih data center yang tepat untuk mempercayakan data perusahaan mereka? Dianjurkan bagi perusahaan untuk membuat penilaian risiko di wilayah tersebut secara komprehensif terlebih dahulu untuk memastikan bahwa setiap data center yang dibangun akan memiliki tingkat keamanan terbaik dengan fasilitas tingkat atas.
Keamanan data center yang Anda pilih untuk menampung data penting bisnis Anda sangat penting dan harus menjadi prioritas teratas dalam proses pengadaan.data center yang tepat akan mematuhi semua proses di atas dan persyaratan infrastruktur serta banyak hal lainnya. Bahkan seharusnya, tidak hanya mematuhi tetapi secara proaktif menetapkan standar industri, terutama karena undang-undang keamanan data adalah salah satu yang paling cepat berkembang di dunia. Jika suatu data center tidak mampu memenuhi Hukum Murphy – yaitu, beroperasi dengan asumsi bahwa segala sesuatu yang bisa salah akan menjadi salah – Sebaiknya Anda tidak boleh mempercayakan keamanan data Anda kepadanya. (red)
Comments are closed.