Google Arts & Curture Ikut Rayakan Hari Batik Nasional
Jakarta, Itech- Fitur terbaru berupa Halaman Batik ditampilkan pada Google Arts & Curture guna merayakan Hari Batik Nasional dua Oktober 2020. Hal ini secara resmi telah diumumkan oleh Google Arts & Culture bersama kementerian Pendidikan & kebudayaan (Kemendikbud) RI serta Museum Tekstil Jakarta dan Yayasan Batik Indonesia (YBI).
“Inisiatif ini merayakan batik, kain kebanggaan Indonesia, dengan membagikannya kepada lebih banyak audiens, memudahkan pembelajaran dan membantu industri lokal untuk berkembang,” kata Amit Sood selaku Direktur Cultural Institute and Art Project di Google secara virtual pada Kamis.
“Dengan melakukannya, kami juga ingin menunjukkan rasa hormat kepada keterampilan seni, kreativitas, dan ketangguhan orang-orang Indonesia, khususnya para seniman yang melestarikan kerajinan ini,” imbuh nya.
Dikutip dari antaranews.com pada Jumat (02/10/20), dijelaskan bahwa terdapat 1100 tekstil Indonesia ditangkap melalui Art Camera dengan resolusi ultra-tinggi menghiasai Halaman Batik Google Arts & Culture. Terdapat 900 batik (45 pola batik baru) dan 200 produk tradisi tekstil lainnya seperti ikat, ulos serta songket.
Terdapat pula 23 cerita digital yang dipilih oleh kurator ahli secara mendalam, materi edukasi yang dapat diunduh untuk para pendidik, siswa, dan orang tua, serta sorotan UKM batik lokal Indonesia turut menghiasi Halaman Google Arts & Culture.
Ryan Rahardjo selaku kepala Hubungan Publik Asia Tenggara Google Asia Tenggara mengungkapkan, pihaknya menyarankan serta merekomendasikan aman ini supaya dapat diakses siswa antara usia 11-14 tahun, dengan tujuan mengenalkan batik bersama para orang tua melalui gawai yang dipakai dalam keseharian mereka.
“Yang dibutuhkan hanya gawai dan internet, untuk lesson pack ini bisa dipelajari pelajar bersama dengan keluarga, terkait memahami batik dalam waktu 60 menit, yang meliputi sejarah, teknik, simbol, pattern, dan DIY,” ungkap.
“Ada extra discovery dengan waktu 45 menit mengenai desain, warna, words search dan kuis menarik dan interaktif juga. Diharapkan ini bisa jadi education resource untuk belajar tentang batik,” lanjutnya.
Kemudian, disediakan pula Google Street View untuk mengajak para pengguna berkunjung di Museum Tekstil Jakarta melalui virtual tour, yang berfungsi sebagai bahan belajar tambahan pengguna.
Pelatihan untuk para usaha kecil, dan menengah (UMKM) pada sektor batik juga dilakukan melalui lokakarya Gapura Digital, sebagai upaya Digitalisasi Google.
“Google dan tim telah melatih lebih dari 50 pakar batik melalui lokakarya Gapura Digital untuk membantu mereka memajukan bisnis melalui media digital,” jelasnya.
Sementara itu, para pengguna untuk dapat menikmatinya, cukup dengan mengunjungi Google Arts and Culture, dan mencari “Batik” pada kotak pencarian Google Arts and Culture. (DAF)
Comments are closed.