Kemendes PDTT Kembangkan 100 Desa Berinovasi

23

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) tahun 2020 diwarnai dengan peluncuran program Desa Berinovasi. Program yang akan dilaksanakan di 100 desa se-Indonesia ini merupakan kerjasama antara Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Kerjasama program Desa Berinovasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua kementerian di tengah puncak peringatan Hakteknas ke-25 di Gedung BJ Habibie, Jakarta pada Senin (10/8/2020) yang disaksikan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin melalui video konferensi.

Wapres berharap program Desa Berinovasi dapat menjadi salah satu cara dalam mendorong budaya inovasi di desa-desa dan masyarakat. Menurutnya, semakin banyak yang berinovasi, terutama di tingkat desa, akan semakin baik bagi perekonomian di Indoensia.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengapresiasi langkah Kemenristek/BRIN yang tidak hanya memperhatikan teknologi tinggi tetapi juga memikirkan desa-desa dan daerah tertinggal. “Ada 74.953 desa di Indonesia, kurang lebih 30%-nya butuh sentuhan-sentuhan inovasi teknologi. Utamanya di 3 ribu desa yang belum berlistrik, 11 ribu desa yang belum ada jaringan internet. kami butuh dukungan semua pihak khususnya Kemenristek/BRIN,” tuturnya.

Ia berharap desa-desa di Indonesia semakin terdukung dengan temuan-temuan teknologi sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan masyarakat desa.

Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, tahun ini ada 100 desa terpilih untuk program Desa Berinovasi. Teknologi yang dihasilkan perguruan tinggi dan LPNK akan digunakan untuk memecahkan permasalahan desa-desa tersebut.

Program Desa Berinovasi merupakan upaya untuk membangun kapasitas desa menuju kehidupan yang berkelanjutan, menghargai budaya yang ada, dan menemukan peluang bisnis melalui penerapan teknologi untuk pengembangan produk unggulan, serta membangun keterampilan dan kompetensi komunitas dan masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah.

Adsense

Pengembangan Teknologi Tepat Guna dilakukan melalui 11 bidang usaha yakni pariwisata, hasil perkebunan, hasil pertanian, budidaya non pangan, pengolahan hasil perikanan, budidaya pangan, pengolahan hasil peternakan, pengolahan makanan dan minuman, kerajinan, dan pengolahan sampah.

Pada umumnya kegiatan masyarakat desa masih bersifat tradisional, meski mereka berhadapan langsung dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Karena itu dibutuhkan inovasi untuk menjaga keseimbangan ekonomi-ekologi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Proyek percontohan (pilot project) dari program Desa Berinovasi berada di Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Provinsi Gorontalo. Desa tersebut dihuni 128 kepala keluarga dengan mayoritas penduduk dari Suku Polahi dengan jarak rumah antara 500-1000 meter. Satu-satunya jalan menuju Dusun Tumba adalah jalan setapak dengan kontur naik turun, bebatuan terjal dan sesekali membelah aliran sungai.

Desa Tumba ini belum teraliri listrik. Disisi lain desa ini memiliki potensi besar seperti tanahnya yang subur sebagai penghasil tanaman pertanian dan perkebunan seperti jagung, coklat, cengkeh, kelapa, tebu, kolang-kaling, dan hutan perkayuan.

Beberapa program yang bisa dijalankan di dusun ini diantaranya pemasangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pikohidro yang bisa menghasilkan daya di atas 5 kw. Di bawah binaan Universitas Negeri Gorontalo, mereka berhasil menciptakan turbin yang mampu mengalirkan listrik melalui optimalisasi arus air yang minim. Dengan adanya listrik untuk penerangan diharapkan bisa menggerakkan mesin produksi skala kecil seperti mesin pengolah coklat, minyak kelapa, jagung dan lain-lain.

Sebagai lanjutan dari proyek percontohan, program Desa Berinovasi akan digelar di 100 desa lain se-Indonesia dengan memajukan berbagai produk unggulan di masing-masing wilayah. Upaya ini dilaksanakan dengan melakukan transfer teknologi kepada masyarakat desa untuk dapat meningkatkan nilai tambah dari suatu produk inovasi desa sebelum kemudian diproduksi secara meluas ke masyarakat di seluruh negeri.

Transfer teknologi yang dilakukan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga pemerintah non kementerian, dan startup unggulan binaan Kemenristek/BRIN. Harapannya, program ini dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat desa serta pemerataan pembangunan di Indonesia.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More