Tips Amankan Aplikasi Zoom dari Ancaman Zoom Bombing

64

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Seluruh dunia mengalami peralihan metode kerja sebagai upaya untuk menghindari dan menghentikan penyebaran Covid19. Banyak instansi pemerintah, perusahaan, universitas dan sekolah mengadopsi kebijakan bekerja dari rumah dan banyak di antaranya menggunakan tool konferensi online.

Salah satu platform yang namanya sedang populer di kalangan profesional saat ini untuk tele konferensi online adalah Zoom. Aplikasi video konferensi yang belakangan sering digunakan instansi pemerintah dan perusahaan sebagai media untuk melakukan pertemuan dan bisnis online atau sebagai media belajar mengajar jarak jauh bagi dunia pendidikan. Sayangnya, aplikasi ini memiliki masalah yang dapat memberikan gangguan pada penggunanya.

IT Security Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh, yang mengamati popularitas Zoom mengatakan: “Zoom sedang naik daun di tengah dunia yang membutuhkan ruang online untuk mengakomodasi berbagai aktivitas rutin baik di pemerintahan, bisnis ataupun pendidikan. Masalahnya, segala hal yang terkait dengan dunia maya pasti memiliki risiko, dalam kasus Zoom, ancaman Zoom Bombing bisa menjadi masalah besar bagi banyak pihak, untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan pengaturan yang tepat untuk mencegah terjadinya pembajakan.”

Zoom Bombing yang sedang heboh di dunia merupakan serangan berupa gangguan dari luar yang membajak video konferensi dengan mengirim gambar-gambar porno atau ujaran kebencian disertai ancaman, sehingga menghentikan segala interaksi sosial online yang sedang dilakukan. Dan serangan ini juga semakin meningkat secara signifikan selama pandemi.

Adsense

Pencegahan merupakan cara terbaik untuk mengatasi masalah Zoom Bombing, sebelum hal ini menimpa, Yudhi memiliki beberapa tips untuk membantu mengamankan jaringan dari serangan serupa, apalagi Zoom memiliki hidden tool untuk mencegah pengeboman Zoom yang disebut sebagai “Waiting Room” atau ruang tunggu yang memungkinkan mencegah tamu yang tidak diundang mengambil alih. Berikut langkah-langkah bagaimana cara untuk mengaktifkan Waiting Room:

1. Buka account management > pengaturan akun, dan gulir ke bawah ke opsi “Waiting Room” lalu aktifkan.
2. Setelah pengaturan diaktifkan, pilih siapa saja yang bisa menghadiri, “All participants” misalnya, menempatkan semua orang di ruang tunggu secara default, dan “guest participants only” menambahkan orang-orang di berbagai akun Zoom atau yang tidak masuk ke ruang tunggu. Anda juga dapat mengizinkan peserta lain untuk menerima orang dari Waiting Room.
3. Setelah diaktifkan, Waiting Room juga dapat diatur untuk pertemuan tertentu. Untuk melakukan ini, jadwalkan pertemuan terlebih dahulu di opsi Schedule Meeting.

4. Untuk melihat pertemuan berikutnya tinggak klik Upcoming Meeting.
5. Di sana, periksa untuk mengaktifkan Waiting Room untuk pertemuan khusus/tertentu.
6. Anda juga dapat mengaktifkan Waiting Room untuk semua rapat dengan ID rapat pribadi Anda. Dapat dilakukan dengan cara, dari opsi Meeting kemudian pilih opsi Personal Meeting Room.
7. Klik Edit this Meeting
8. Pastikan mengaktifkan Waiting Room dengan dicentang, lalu tekan save/simpan.
9. Inilah yang akan dilihat peserta rapat saat berada di Waiting Room.
10. Host dapat kendalikan waiting Room dengan memilih manage participants
11. Sementara opsi “More” akan memberikan beberapa opsi, termasuk memasukkan seseorang ke Waiting Room.
12. Setelah pertemuan dimulai, calon peserta rapat dapat diterima dari daftar tunggu di bawah “manage participants” atau kelola peserta.
13. Atau, seluruh yang ada di Waiting Room dapat diterima sekaligus.
14. Dengan mengklik “More” pada “Video Participants” mereka dapat dikirim ke Waiting Room selama panggilan.

Mencegah lebih baik daripada mengobati atau sedia payung sebelum hujan, dua pepatah ini sangat akrab di telinga kita sebagai orang Indonesia, kedua adagium tersebut sangat cocok dalam situasi Zoom terkini. Semoga tips langkah-langkah pengamanan Zoom di atas dapat bermanfaat untuk para penggunanya. (red/dju)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More