Jakarta, Itech- Amazon Web Service (AWS) diketahui tengah berencana membuka wilayah layanan ke sembilan di Asia Pasifik, salah satunya adalah wilayah Jakarta. Hanya saja, perusahaan berkode AMZN tersebut enggan membuka keterangan terkait pihak pengembang yang akan digandeng dalam proyek pusat data bisnis senilai US$2,5 miliar atau setara Rp35 triliun yang dikucurkan Amazon selaku perusahaan induk.
Wilayah layanan komputasi awan tersebut rencananya terdiri dari tiga Availability Zone, yaitu infrastruktur fisik yang menjadi lokasi penyimpanan data layanan komputasi awan AWS. Amazon dikabarkan menargetkan infrastruktur fisik di Jakarta Region mulai beroperasi paling cepat pada akhir 2021 atau paling lambat pada awal 2022.
Country Leader AWS Indonesia, Gunawan Susanto mengatakan pihaknya akan membuka region Jakarta yang terdiri dari tiga avaliability zone. “Paling lambat awal 2022. Kami selalu melihat ke pasar dan ke customer, bagaimana mereka butuh AWS hadir dengan data center di Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, AWS memainkan peran penting dalam pengembangan Komputasi Awan di Indonesia dengan menghadirkan teknologi yang bisa memenuhi kebutuhan bisnis. “Kami di AWS akan terus membantu customer untuk optimizing cost dengan sejumlah cara antara lain storage optimizing, severless architecture, dan lainnya,” sebut Gunawan.
Sebelumnya, Senior Technical Evangelist AWS, Donnie Prakoso memaparkan jika dibukanya data center di region Jakarta, secara teknis akan meningkatkan kecepatan akses server sehingga pengguna bisa memproses permintaan dari pelanggannya. “Tak hanya itu, akses koneksi pelanggan akan terhubung secara global, sehingga ekspansi bisnis terbuka lebar. Dengan begitu pengguna hanya tinggal fokus pada pelanggan sementara kelangsungan dan keamanan infrastruktur digital ditangani oleh AWS,” ujar Donnie.
Sebelum Jakarta, AWS telah memiliki delapan Region lain di Asia Pasifik yaitu Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo dan Hong Kong. Saat ini, AWS global telah memiliki 69 titik availability zone dalam 22 wilayah. Berdasarkan catatan Kontan, sampai kuartal II 2019 pendapatan AWS meningkat 37% di angka US$ 33 juta dari periode yang sama tahun lalu.
AWS sendiri menawarkan layanan berdasarkan kategori Internet of Things, Artificial Intelligence, Mobile Services, Analytics, Marketplace, App Service, Infrastructure, Core Services, Security and Compliance, Management Tools, Hybrid Architecture, Enterprise Apps, hingga Technical and Business Support
Comments are closed.