Menteri Kominfo Rudiantara : Indonesia Butuh 600 ribu digital talent

78

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech- Indonesia membutuhkan 600 ribu digital talent setiap tahun. Tahun ini, pemerintah menargetkan 20.000 orang mendapat sertifikasi sebagai tenaga terampil melalui program Digital Talent Scholarship.

Hasil penelitian Bank Dunia dan McKinsey menyebut, dalam kurun waktu 2015-2030, Indonesia membutuhkan 9 juta digital talent atau sekitar 600 ribu orang setiap tahun. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mulai tahun lalu meluncurkan program Digital Talent Scholarship.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, tahun lalu program ini diikuti oleh 1.000 orang dari pendaftar mencapai 46.000 orang. Setelah mengikuti masa pendidikan selama dua bulan, 980 orang mendapat sertifikat.

Tahun ini Kemeninfo mengganggarkan dana Rp 140 miliar untuk mendidik 20.000 digital talent. Tak hanya gratis, pemerintah menyediakan uang transport bagi peserta program ini.
“Fokusnya untuk menghasilkan tenaga terampil,” kata Rudiantara setelah menjadi pembicara kunci di konferensi edukasi Communication in Digital Era yang digelar oleh Universitas Padjadjaran dan Indonesia di Graha Sanusi Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur Bandung, Senin 4 Maret 2019.

Adsense

Rudiantara mengatakan, selama ini perusahaan multinasional di bidang teknologi yang berinvestasi di Indonesia kesulitan mendapatkan tenaga kerja terampil untuk menjadi teknisi pada penggunaan teknologi yang terus diperbarui. Agar mereka tak menggunakan tenaga kerja dari luar negeri, maka anak-anak muda lulusan SMK dan diploma diberi kesempatan untuk mengikuti program ini.

Program ini tersebar di 25 kota di 20 provinsi, paling jauh di Jayapura dan Lhokseumawe. Program ini dilaksanakan di 28 pergurutan tinggi, termasuk 18 perguruan tinggi negeri. Ada 78 bidang yang diajarkan, antara lain Artificial Intelligent (AI), Internet of Things (IoT), cloud computing, coding, programming, cyber security, dan lain sebagainya. Program ini salah satunya dilaksanakan di Unpad dengan fokus program bisnis digital.

Silabus pengajarannya, kata Rudiantara, berasal dari perusahaan mitra seperti Microsoft, Cisco, Google, dan lain sebagainya. Sementara pengajarnya memanfaatkan pengajar muda di perguruan tinggi yang telah disiapkan sebelumnya.

Tenaga terampil lulusan program ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan perusahaan teknologi, juga bisa merintis usaha digitalnya. “Kami tidak menjanjikan (dapat pekerjaan), tapi kami hubungkan dengan Career, platform untuk perusahaan yang butuh digital talent,” tutur Rudiantara.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More