Transformasi Pupuk Indonesia Menuju Customer Centric Lewat Digitalisasi
Jakarta, Itech- Menghadapi dinamika bisnis kedepan, Pupuk Indonesia terus bertransformasi meningkatkan layanan dan loyalitas konsumen dalam dunia pertanian. Pupuk Indonesia menerapkan digitalisasi dalam berbagai bidang, guna mendukung transformasi perusahaan dari production centric menjadi customer centric.
Sebelumnya, pada Januari lalu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman telah memaparkan lima inisiatif dalam RUPS RKAP 2021 dengan Kementerian BUMN, antara lain, Customer Centric Model, R&D and Innovation Driven, Excellence in Operation and Supply Chain, Feedstock Security and Optimization serta Sustainability and Circular Economy.
Bakir mengemukakan, PT Pupuk Indonesia telah memulai sejumlah program sejak tahun 2020. Di antaranya, pengembangan dan pendampingan bagi petani melalui Program Agro Solution dan program Customer Centric Model untuk memperkenalkan petani kepada produk-produk retail Pupuk Indonesia.
Dalam rangka penguatan akses permodalan bagi petani melalui Program Agro Solution, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah bersinergi dengan Bank Mandiri. Ini merupakan inisiatif penyiapan akses modal tersebut dapat membantu petani binaan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatannya serta ikut mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Sebelumnya, Pupuk Indonesia juga telah bersinergi dengan Telkom Indonesia melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam distribusi yang terintegrasi hulu ke hilir melalui pengembangan layanan digital. Produk digital Agree menjadi solusi bagi petani, ekosistem pertanian termasuk produsen pupuk, hingga ke offtaker dan pembiayaan yang sudah melibatkan HIMBARA.
Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia Panji Winanteya Ruky mengatakan, sangat penting bagi Pupuk Indonesia untuk menjalin kerjasama dalam bidang teknologi informasi dalam mengembangkan aktivitas bisnis perusahaan terlebih dalam era disrupsi ini.
“Kami memiliki visi untuk meningkatkan kapabilitas analitis dan digital perusahaan pada 2024, sebagai bagian dari proses transformasi perusahaan,” ujar Panji.
Selain itu, juga mengimplementasikan sistem Distribution Planning Control System (DPCS), yakni sistem berbasis data geospasial yang mampu melacak proses distribusi pupuk dan memantau stok pupuk bersubsidi secara real time. Hal ini dapat meminimalisasir potensi kekurangan pupuk serta meningkatkan akurasi perencanaan distribusi.
Kemudian penerapan Retail Management System, untuk meningkatkan akurasi data pelanggan dan petani guna mengoptimalkan penjualan produk-produk perusahaan, serta product tracking untuk pengendalian distribusi pupuk bersubsidi yang lebih baik.
Pupuk Indonesia terus berkomitmen mewujudkan visinya menjadi perusahaan customer centric dengan menginisiasi berbagai program serta mengimplementasikan digitalisasi dalam rangka mendukung transformasi digital Pupuk Indoensia. (EA)
Comments are closed.