Buoy BPPT Tetap Siaga Pantau Kondisi pasca Gempa Bayah Banten

62

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech– Buoy BPPT yang berada di Perairan Sebelah Selatan Selat Sunda, Provinsi Banten (Buoy SUN), tetap siaga memantau kondisi paska gempa yang terjadi di Bayah, Banten.

Seperti diketahui telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,1 Skala Richter (SR) pada tanggal 14 April 2021 Jam 13:28:40 WIB dengan pusat gempa berada di Barat Daya Bayah, tepatnya pada kedalaman 59 km di bawah permukaan laut.
Gempa bumi ini diperkirakan diakibatkan oleh pertemuan lempeng tektonik di Samudera Hindia yang terus aktif bergerak.

Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT Yudi Anantasena menyatakan kondisi gempa dengan hypocenter yang dalam dan berkekuatan kurang dari 6,5 SR tidak memiliki syarat untuk terjadinya tsunami. Hal tersebut dibuktikan dan diperkuat dengan tidak adanya alert mode dari Buoy SUN. Buoy ini selalu siaga memantau kondisi perairan laut selama 24 jam 7 hari nonstop dan setiap 15 menit sekali selalu mengirimkan data ke stasiun penerima di kantor BPPT. Sedangkan dalam kondisi alert mode, saat terjadi tsunami, buoy akan mengirimkan data setiap 15 detik sekali.

Kepala BPPT, Hammam Riza menyatakan bahwa Tim Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) BPPT terus bergerak cepat memasang buoy tsunami sebagai bagian program penguatan peringatan dini tsunami yang telah diagendakan BPPT sejak tahun 2020 – 2024 yang akan datang.

Adsense

BPPT adalah institusi yang diberi tugas untuk melakukan pengkajian dan penerapan teknologi deteksi dini tsunami mendukung BMKG, dengan berbasis buoy, kabel bawah laut, dan tomografi. BPPT juga mengembangkan kecerdasan buatan pemodelan tsunami untuk melengkapi sistem deteksi dini yang ada.

Setelah sebelumnya sukses melakukan deploy buoy di Perairan Malang dan Selat Sunda pada awal Bulan Maret 2021, dan dilanjutkan dengan deploy Buoy di Selatan Denpasar, Bali, pada tanggal 12 April 2021 kemarin, Tim InaTEWS BPPT akan melanjutkan program deploy buoy hingga terdeply 11 buoy di berbagai perairan Indonesia sampai dengan akhir tahun ini.
BPPT mengerahkan 15 pusat teknologi untuk menjamin program pengembangan deteksi dini tsunami dapat dilakukan dengan cepat dan sukses, demikian disampaikan oleh M. Ilyas, Direktur Teknologi Pusat Teknologi Reduksi Resiko Bencana dan sekaligus General Manager Program Management Office InaTEWS BPPT.

Untuk menyebarkan informasi InaTEWS kepada masyarakat, BPPT telah membangun pusat observasi tsunami Indonesia (InaTOC) melalui website http://www.inatoc.id/, selain itu BPPT juga telah mengembangkan sistem integrasi informasi kebencanaan dengan nama INDI (Indonesian Network for Detection Information).

Di dalam sistem INDI telah terintegrasi berbagai data kebencanaan dan data pendukung lainnya. Masyarakat dapat langsung mengakses informasi yang ada di sistem INDI melalui website dan ikut memantau kondisi kebencanaan di Indonesia. Website INDI dapat diakses di http://indi.bppt.go.id, pungkas koordinator INDI BPPT, Joko Widodo, melengkapi informasi yang ada. (red)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More