Jakarta, itechmagz.id – Indonesia Technology and Innovation (INTI) 2024 berlangsung pada 12-14 Agustus 2024 yang menghadirkan HIPTIKI (Himpunan Praktisi Teknik Informatika Komunikasi Indonesia) mengupas tuntas dari ujung ke ujung tujuh lapis keamanan siber melalui mini workshop dengan diskusi interaktif dan konsultasi dengan praktisi TI yang mendapat antusiasme dari pengunjung baik Profesional, Dosen, Mahasiswa, antara lain oleh:
- Kevin (Chief Operation Officer – Jadihacker.ID) yang membahas mengenai ancaman siber modern,
- Bruce Hanadi (Chief Information Security – PT. MTM) yang membahas mengenai perimeter keamanan siber dengan melakukan identifikasi, deteksi, proteksi, merespon, dan pemulihan tanpa perlu biaya tinggi,
- Halim Sutrisna (Regional Manager Versa Indonesia) yang membahas mengenai keamanan siber dari sisi jaringan melalui arsitektur keamanan SASE yang merupakan teknologi penggabungan dari fungsi keamanan dan jaringan dengan kemampuan WAN untuk menciptakan lingkungan hybrid yang dinamis dan aman,
- Zayyan (Presales F5 Westcon) yang membahas mengenai keamanan siber di lapisan aplikasi. Maraknya kasus web judi online yang sangat meresahkan karena bisa merugikan banyak pihak dan banyak peretas yang menargetkan universitas atau website pemerintah di hack agar bisa dijadikan situs online dan juga bisa menjadi sumber pencurian data. Maraknya kasus tersebut, HIPTIKI mendorong para pemerintah atau perusahaan untuk memproteksi web aplikasi agar tidak diretas dengan menggunakan F5 Web Application Firewall yang dapat membantu agar web tidak bisa diretas oleh para peretas atau dicuri datanya.
- Mahesa Dwi Putra (Solution Architect Efficient IP) yang juga membahas salah satu bagian dari penguatan keamanan siber di sisi manajemen DNS.
- Arif B. Bastian (Country Head Halodata Group – Indonesia). Membahas hal yang sangat penting terkait keamanan data karena ransomware bukan hanya sekedar ancaman di Indonesia. Man in The Middle (MiTM) dan Code Tampering terjadi pada Tenaga Kerja Mobile. Hal ini diperlukan solusi untuk mencegah ancaman tersebut, terutama teknologi AI/ML yang berjalan di endpoint (khususnya perangkat mobile dan aplikasi mobile) sebagai garis pertahanan terakhir. Zimperium MTD dan Zimperium MAPS adalah dua solusi yang dapat mengatasi dan mengurangi risiko dari Ransomware/Malware, Phishing, MiTM, dan Code Tampering. Jika memiliki AV di Server dan Notebook, “Apa yang kita miliki untuk melindungi Perangkat Mobile dan Aplikasi Mobile kita?”
- Marlis Septian (Presales Hitachi Vantara – CDT) tak kalah penting yang membahas di samping deteksi, proteksi dan perlindungan, juga salah satu dari pencegahannya adalah melakukan back-up agar tetap menjaga keamanan penyimpanan data.
Seluruh rangkaian kolaborasi tersebut dihadirkan oleh HIPTIKI dalam acara INTI 2024 yang diselenggarakan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.
Dalam keterangannya Laurensia Kurniaty, Inisiator Pendiri HIPTIKI, menyampaikan bahwa organisasi ini memiliki misi untuk memfasilitasi masyarakat yang memiliki minat di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) agar dapat memperoleh informasi dan referensi yang berguna.
“Kami berharap dapat memberikan dampak positif dan mencetak lebih banyak lagi Tenaga Digital di Indonesia,” ungkap Laurensia.
Hal ini merupakan bagian dari upaya HIPTIKI untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan di era digital, khususnya terkait dengan keamanan siber. Dengan semakin meningkatnya ancaman siber, edukasi seperti ini diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi individu maupun organisasi di Indonesia.
Tentunya HIPTIKI di setiap bulannya baik dalam event ataupun webinar akan membahas hal-hal seputar TIK lainnya selain keamanan siber juga yang berkaitan dengan Infrastruktur IT, AI, IOT dan Pemrograman dan lainnya.
Comments are closed.