Jakarta, itechmagz.id – Majalah Itech telah menggelar ajang penganugerahan bergengsi, Digital Technology & Innovation (Digitech) Award 2024 yang diadakan di Hotel Mulia Jakarta pada Kamis, 4 April 2024. Ajang ini menjadi ajang apresiasi bagi para tokoh hingga perusahaan yang telah menjadi penggerak transformasi digital di Indonesia.
Vice Chairman of Board Jury Digital Technology & Innovation Award (Digitech) 2024, Priyantono Rudito memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta Digital Technology & Innovation Award (Digitech) 2024.
“Sharing atas sebuah kesempatan yang langka, saya mendapatkan update diskusi dari seluruh peserta akhirnya mengkristal menjadi insight yang sangat berharga. Jadi ada 5 insight yang ingin saya bagikan yang merupakan sesuatu dari rangkaian penjurian ini. Harapannya menjadi pembelajaran bagi kita semua, mungkin bisa jadi referensi kita bersama karena temuannya ada di Indonesia”, ujar Priyantono Rudito dalam sambutannya di ajang Digitech Award 2024, Kamis (4/4/2024).
Valuable Insight pertama, Priyantono menjelaskan terdapat Dynamic Strategic Context for 2024 and Beyond yang terbagi menjadi tiga yaitu Digital Distruption, Post-Distruption (Future-Forward Ecosystem) dan Convergence.
Priyantono menjelaskan dalam Digital Distruption terdapat model Digital Fortex yang dikembangkan oleh IMD di Swiss untuk memetakan likelihood di 12 industri utama untuk menghadapi distrupsi.
Pada saat Post-Distruption kita bergerak dari best practice ke next practice. Maka sebuah implikasi yang tidak diduga, mengantar industri ke masa depan atau disebut angka 4.0. Hampir semua industri yang tidak hanya manufacturing ada angka 4.0nya.
“Contohnya pada healthcare ada 4.0, konsep namanya smart medicine atau smart healthcare ada robot data analytics untuk melakukan diagnosa. Ekosistem yang tengah bergerak ke masa depan, mengandung pendekatan yang tidak sama dari periode sebelumnya”, ujar Priyantono.
Transformasi digital menjadi sebuah fenomena baru, banyak versi titik awalnya. Ada 4 titik awal untuk perusahaan dalam melakukan transformasi digital. Pertama, melakukan upgrading teknologi untuk tetap relevan ke masa depan. Kedua, mengubah bisnis prosesnya. Ketiga, membangun big data atau kemampuan data analytics. Keempat, mengubah atau mengembangkan ulang portfolionya atau struktur industrinya.
“Setelah berjalan beberapa tahun, apa yang terkandung dalam tujuan-tujuan proses transformasi digital memiliki kesamaan tujuan. Apapun titik awal dan upaya melakukan transformasi digital ternyata mereka terkonvergensi. Kita harus punya pendekatan convergence”, ujar Priyantono.
Valuable Insight ke-2, apa yang mencirikan 3 strategi konteks sebelumnya adalah terjadinya implementasi customer centric digital distruptive value dan business model.
Priyantono menjelaskan terdapat 3 value yang memiliki efek distrupsi yaitu cost value yang lebih murah dari harga sebelumnya, experience value yang dicirikan dengan membolak-balikkan logika bisnis, dan platform/network value yang menggunakan kekuatan penggunanya yang begitu banyak. Terdapat 15 business model distruptive yang bisa kembangkan dari 3 bentuk value.
Valuable Insight ke-3, mereka yang berhasil melakukan transformasi digital yang efektif. Perusahaan yang mampu melakukan strategic alignment. Pada saat melakukan transformasi digital, orientasi berpikir strategic masih relevan adanya. Terdapat corporate level, business level, dan functional level.
Valuable Insight ke-4, karena kita tahu melakukan sebuah journey yang tidak sama dengan sebelumnya maka menjadi sebuah imperatif penting. Setiap tim transformasi digital harus memiliki building block. Terdapat 8 building block untuk mencapai transformasi digital. Perusahaan sudah berpikir secara ekosistemik, tidak sendirian. Karena ada perubahan yang cukup mendasar, perpindahan dari rumah lama ke rumah baru. Dari best practice ke next practice.
Valuable Insight ke-5, managing change melalui archetyping. Saat melakukan manajemen perubahan, segmen karyawan, staf, dan semua yang terlibat harus memiliki karakteristik. Manajemen harus melakukan intervensi manajemen yang tepat di setiap organisasi.
“Saya mengapresiasi Pak Irnanda yang selalu konsisten membuat event ini terus berlangsung, seluruh para juri, dan seluruh para peserta sehingga kita bisa mengkristalisasinya menjadi 5 pelajaran berharga yang bisa menjadi bekal untuk mengarungi dunia digital di masa depan”, tutup Priyantono.
Comments are closed.