HUT RI ke-78, Pos Indonesia Luncurkan Prangko Bertema Musik Indonesia

168

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

iTechMagz.idTanggal 17 Agustus adalah tanggal yang sangat dinantikan oleh Masyarakat Indonesia, begitupun prangko bertema Musik Indonesia ini. Prangko bergambar Musisi ternama Indonesia ini akan diluncurkan bertepatan dengan HUT RI Ke-78 yaitu pada tanggal 17 Agustus 2023. Tahukah kalian siapa saja Musisi ternama Indonesia pada seri Musik Indonesia tersebut? Mereka adalah para Musisi bertalenta yang turut memberikan pengaruh bagi Bangsa Indonesia, diantaranya:

M. Mashabi, adalah seorang penyanyi dan penulis lagu melayu. Ia lahir di Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada sekitar tahun 1943. Ia merupakan putra kedua dari 14 bersaudara dari pasangan Salim Mashabi dan Salamah Mashabi.

Mashabi dikenal sebagai salah satu penyanyi dan penulis lagu terbaik Indonesia pada masanya. Lagu-lagunya yang terkenal antara lain “Renungkanlah”, “Hilang Tak Berkesan”, “Harapan Hampa”, “Untuk Bungamu”, dan “Seruling Bambu”. M Mashabi dikenal sebagai salah satu musisi yang menggubah musik Melayu Deli menjadi Melayu modern. Bersama rekan-rekan musisinya, ia mengembangkan musik Melayu modern sehingga bisa dinikmati oleh banyak orang.

Elly Kasim adalah seorang penyanyi yang terkenal dengan lagu-lagu Minang. Ia lahir di Tiku, Tanjung Mutiara, Agam, Sumatra Barat, 27 September 1944. Elly Kasim dikenal karena suara merdunya dan kemampuannya dalam menyanyikan lagu-lagu daerah Minang dengan penuh emosi dan perasaan. Ia merupakan salah satu tokoh penting dalam mempopulerkan musik tradisional Minangkabau ke tingkat nasional dan internasional.

Elly Kasim memulai kariernya sebagai penyanyi pada tahun 1960-an. Ia telah merilis lebih dari 100 album dan telah menyanyikan lebih dari 1.000 lagu. Lagu-lagunya yang terkenal antara lain “Ayam Den Lapeh”, “Kasiah Tak Sampai”, “Mudiak Arau”, dan “Perak Perak”. Elly Kasim telah menerima berbagai penghargaan atas karyanya.

Ebiet G. Ade adalah anak bungsu dari 6 bersaudara. Ayahnya, Aboe Dja’far, adalah seorang PNS. Sementara ibunya, Saodah, adalah pedagang kain. Di usia 17 tahun, Ebiet yang besar di Yogyakarta sudah bergaul dengan banyak seniman.  Nama Ebiet G Ade didapatnya ketika Abid Ghoffar semasa SMA, mengikuti kursus bahasa Inggris. Gurunya yang orang asing kesulitan memanggil dengan ejaan “Abid”. Sang guru lalu memanggil nama muridnya itu dengan pelafalan bahasa Inggris, “Ebiet”, yang akhirnya menjadi nama panggilannya.

Ebiet G. Ade lahir di Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah, pada 21 April 1954.  Lagu-lagunya yang terkenal antara lain “Berita Kepada Kawan”, “Camelia”, “Seraut Wajah”, “Kupu-Kupu Kertas”, dan “Aku Ingin Pulang”. Ebiet G. Ade dikenal sebagai salah satu penyanyi dan penulis lagu yang sangat berpengaruh di Indonesia. Lagu-lagunya yang bertemakan alam dan sosial telah menginspirasi banyak orang.

Adsense

Rinto Harahap lahir di Sibolga, Sumatra Utara, pada 10 Maret 1949. Ia adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu. Ia dikenal sebagai salah satu musisi sangat berpengaruh di Indonesia pada era 1970-an dan 1980-an.

Rinto Harahap memulai karier musiknya pada tahun 1969, saat membentuk grup band The Mercy’s bersama saudaranya, Erwin Harahap, dan tiga teman lainnya, Rizal Arsyad, Iskandar, dan Reynold Panggabean. The Mercy’s menjadi salah satu grup musik terpopuler di Indonesia pada tahun 1970-an. Selain sebagai penyanyi, Rinto Harahap juga dikenal sebagai pencipta lagu. Ia telah menciptakan banyak lagu yang dinyanyikan oleh beberapa penyanyi. Beberapa lagu hits yang diciptakannya antara lain “Kau Tercipta Untukku”, “Benci Tapi Rindu”, dan “Gelas Gelas Kaca”.

Waldjinah adalah seorang penyanyi keroncong dan langgam Jawa yang terkenal dengan julukan “Ratu Keroncong”. Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada tanggal 7 November 1945.

Waldjinah mengawali kariernya sebagai penyanyi keroncong pada tahun 1958, saat ia menjadi juara dalam kontes menyanyi “Ratu Kembang Katjang” yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta. Sejak saat itu, ia mulai aktif bernyanyi di berbagai acara keroncong di Surakarta dan sekitarnya. Waldjinah dikenal sebagai salah satu penyanyi keroncong terbaik di Indonesia. Ia memiliki suara yang jernih dan merdu, serta teknik menyanyi yang mumpuni. Ia juga dikenal sebagai penyanyi yang piawai membawakan berbagai macam lagu keroncong, dari yang bertempo lambat hingga yang bertempo cepat.

Benyamin Sueb lahir di Kemayoran, Jakarta pada tanggal 5 Maret 1939. Jauh sebelum dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu Betawi, Benyamin sudah terjun ke dunia tarik suara pada 1957, ketika ia masih kelas dua SMA Taman Madya Jakarta. Lagu pertamanya adalah “Si Jampang”, dengan diiringi musik gambang kromong, sebuah musik rakyat Betawi yang merupakan campuran unsur Tionghoa, Melayu, Sunda, dan Jawa.

Puncak sukses karier Benyamin sebagai penyanyi Betawi adalah ketika ia berduet dengan Ida Royani pada tahun 1970-an. Sejak itu lagu-lagu khas Betawi, seperti Ondel-ondel dan Kompor Meleduk, terus mengalir. Namanya yang semakin tenar akhirnya menarik minat sejumlah produser dan sutradara untuk melibatkannya ke dalam dunia peran. Dia memulai karir sebagai aktor dengan membintangi film Si Pitung Banteng Betawi (1971). Selain aktif di bidang musik dan film, Benyamin juga termasuk seniman yang menaruh kepedulian besar pada nasib komunitas Betawi. Melalui Bens (Bergaya Nyanyian Irama Sejati) Radio, yang mengudara sejak Desember 1990, ia memberi gairah dan kesadaran diri bagi masyarakat Betawi.

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More