Benarkah Teknologi AI Berbahaya Bagi Perusahaan?

173

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, iTechMagz.id – Perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan) bagaikan dua sisi mata uang dan kita tidak boleh lengah terhadap hal tersebut. Meskipun AI membantu kita menyelesaikan pekerjaan, banyak potensi risiko keamanan dan kerugian yang dapat terjadi.

Faktanya, banyak peretas telah membuat virus komputer menggunakan ChatGPT dan AI generatif. Beberapa contoh serangan siber yang dapat dikembangkan dengan AI adalah smart malware, deepfake, atau adversarial attacks yang dapat memanipulasi siapapun dengan risiko kerugian besar.

Oleh karena itu, kita harus waspada terhadap pengembangan AI yang rawan disalahgunakan dan selalu peka akan setiap perkembangannya.

Ironisnya, banyak orang yang masih meremehkan risiko tersebut, survey dari Salesforce terhadap para ahli Teknologi Informasi (TI) menunjukkan bahwa sebanyak 67 persen menggunakan AI generatif untuk mengembangkan bisnis mereka di masa depan, sementara hanya 33 persen di antaranya percaya hal tersebut dapat menimbulkan risiko baru terhadap keamanan data.

Meski demikian, jangan panik dahulu. Kemajuan teknologi AI ini bukan hal yang baru – mereka hanya mempercepat taktik peretas tradisional. Perlu diingat, teknologi AI juga sudah digunakan oleh para ahli untuk membuat sistem keamanan digital yang memungkinkan mengidentifikasi anomali siber.

Terkait dengan hal tersebut, pelaku bisnis juga perlu memperkuat sistem keamanan sibernya. Saat ini, banyak perusahaan yang belum memahami hal tersebut.

Adsense

Menurut laporan Cisco, hanya 15 persen di antaranya yang sudah memiliki sistem keamanan siber kuat. Namun, perlu diingat bahwa memperkuat sistem keamanan siber bukan hal mudah, banyak langkah yang perlu dipelajari sehingga hal ini tidak dapat dilakukan secara terburu – buru.

Tentunya, bukan berarti kita harus takut dan meninggalkan potensi teknologi AI untuk membantu menyelesaikan pekerjaan. Melainkan tetap memanfaatkannya dengan waspada dan menerapkan mekanisme unik yang mengharuskan setiap pengguna terautentikasi sebelum dapat mengakses data.

Teknologi AI

Hal tersebut dapat membantu kita mengatasi berbagai masalah keamanan terkini dalam pekerjaan setiap hari; prinsip yang dikenal dengan Zero Trust pada infrastruktur keamanan siber ini juga sesuai dengan sistem kerja remote dan hybrid yang bergantung pada teknologi cloud dari ancaman ransomware.

Namun, upaya tersebut tidak akan cukup apabila tidak diimbangi dengan kesadaran cyber hygiene. Kesimpulannya, kita tidak boleh berprasangka dan sekedar membatasi akses saja dalam menjaga keamanan data.

Namun, kita perlu mengenali risiko yang ada dan mengambil langkah yang tepat untuk melindungi data. Terlebih, pengembangan juga memerlukan pengawasan dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk meminimalisir risiko penyalahgunaan teknologi AI ke depannya.

Advertisements

4 Comments
  1. […] Teknologi LTE Category 7 dari Huawei membuat modem Orbit Pro H2 mampu menghadirkan kemampuan download hingga 300 Mbps dan upload hingga 100 Mbps, atau satu setengah kali lebih cepat dari seri sebelumnya. Modem ini memiliki dual band pada frekuensi 2.4GHz dan 5GHz, yang mendukung fitur auto switch untuk menjaga performa koneksi perangkat. […]

  2. […] teknologi blockchain yang paling terkenal yakni untuk memelihara catatan transaksi yang aman dan […]

  3. […] iTechMagz.id – Kemajuan teknologi membuat pengambilan foto atau video menjadi lebih mudah. adalah hal yang tidak terpisahkan dari […]

  4. […] pemerintah dalam mendorong akselerasi transformasi digital pemerintah daerah melalui pemanfaatan teknologi 5G untuk Smart […]

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More