Jakarta, Itech Magz – Agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya saat Lebaran 2023, PT Hutama Karya (Persero) berupaya menyelesaikan pembangunan 3 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sesuai progres.
Adapun, 3 ruas tol yang dimaksud yaitu ruas Simpang Indralaya – Muara Enim seksi Simpang Indralaya – Prabumulih, Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 5 (Blang Bintang – Kuto Baro) dan Seksi 6 (Kuto Baro – Simpang Baitussalam).
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, memastikan bahwa progres pembebasan lahan dari ketiga ruas Tol Trans Sumatra ini rata-rata sudah mencapai lebih dari 97 persen, sehingga pengerjaan kosntruksi diperkirakan bisa selesai tepat waktu.
“Saat ini pengerjaan tol Simpang Indralaya – Prabumulih sudah mencapai 90,38 persen, Sigli – Banda Aceh Seksi 5 mencapai 97,97 persen dan Seksi 6 sudah mencapai 85,05 persen,” kata Koentjoro, dikutip dari laman resminya, Jumat (17/2/2023).
Dia menerangkan, dalam waktu dekat pihaknya akan merampungkan ketiga ruas tol tersebut. Adapun, pembangunan jalan Tol Indralaya – Prabumulih sejauh 64,5 km, mulai dilakukan oleh anak usaha Hutama Karya yaitu PT HK Infrastruktur (HKI) sejak Juli 2019.
Ruas tol tersebut dilengkapi sejumlah struktur dan fasilitas pendukung di antaranya 8 overpass, 18 jembatan, 10 box underpass, 2 simpang susun, 1 rest area dan 1 gerbang tol.
Sementara itu, kecepatan rencana pada Jalan Tol Indralaya – Prabumulih yakni 100 km per jam sehingga dapat menjadi alternatif jalur logistik dan mempersingkat waktu tempuh perjalanan.
Untuk pembangunan Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 5 dan 6 yang terbentang sepanjang 12,3 km telah dilaksanakan tahap Uji Laik Fungsi (ULF) pada Senin (6/2/2023) lalu.
Hal ini dilakukan dalam rangka memastikan seluruh spesifikasi teknis persyaratan dan fasilitas perlengkapan jalan terpenuhi dengan baik dan sesuai standar ketentuan serta kriteria yang berlaku, terutama aspek keselamatan lalu lintas pengendara jalan tol.
Kunjungan lapangan ULF, tim terbagi menjadi 3 sub yakni Sub Tim 1 (Bidang Keselamatan dan Manajemen Lalu Lintas); Sub Tim 2 (Bidang Sarana Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap); Sub Tim 3 (Bidang Operasi dan Administrasi).
Koentjoro juga menambahkan, jika pengerjaan dari hasil evaluasi ULF selesai, maka Sertifikat Laik Operasi (SLO) dapat segera terbit sebagai ‘lampu hijau’ untuk mengoperasikan jalan tol.
“Jika seksi 5 dan 6 sudah mengantongi SLO, maka Hutama Karya dapat mendukung arahan dari regulator untuk mengoperasionalkan jalan tol ini saat Mudik Lebaran mendatang,” jelasnya.
Sebagai informasi, Hutama Karya mencatat lebih dari 2,6 juta kendaraan melintas di sepanjang ruas operasi JTTS pada momen mudik Lebaran tahun 2022 lalu. Hal ini mendorong Hutama Karya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada pengendara jalan tol khususnya pada saat mudik Lebaran 1444 H/2023 M.
Comments are closed.