Airlangga: Perdagangan Ekonomi Digital pada 2021 Capai Rp401 Triliun
ITechMagz – Seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi belanja secara daring, serta didukung sistem pembayaran digital, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyebutkan perdagangan ekonomi digital pada 2021 mencapai Rp401 triliun.
Dilansir Antara, Senin (11/7/2022), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto menyebut ekonomi digital memiliki prospek cerah untuk terus dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan yang baru.
“Potensi ekonomi dan keuangan digital memiliki prospek cerah untuk dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan yang baru,” kata Airlangga dalam acara Pembukaan Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia 2022 yang juga merupakan Side Event G20 Indonesia di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7/2022).
Airlangga menyebut, potensi ekonomi digital pada tahun 2025 diperkirakan mencapai Rp146 triliun dan di 2030 bisa naik delapan kali menjadi Rp4.531 triliun. Sementara itu, nilai uang elektronik tercatat meningkat 32,25 pada 2021, begitu pula dengan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang tumbuh 245 persen, dan nilai transaksi perbankan digital meningkat 20,82 persen secara tahunan.
Apalagi saat ini Indonesia juga sudah memiliki 2.391 startup atau perusahaan rintisan, dua decacorn, dan delapan unicorn.
Airlangga mengatakan, Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara atau mewakili 40 persen dari digitalisasi di Asia Tenggara yang nilainya Rp300 triliun dan didukung oleh perbaikan iklim usaha yang kondusif.
“Digitalisasi ekonomi dan keuangan terus terakselerasi dengan perbaikan capaian inklusif keuangan, yang berdasarkan Survei Keuangan Ekonomi Inklusif yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) dan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI),” katanya.
Airlangga menyebutkan, dalam survei tersebut, tercatat kepemilikan akun sebesar 65,4 persen dengan produk
dan layanan keuangan 83,6 persen. Airlangga yakin inklusi keuangan Indonesia bisa mencapai target sebesar 90 persen pada 2024, dengan penguatan sinergi, akselerasi, dan implementasi di tingkat nasional dan daerah. (AFZ)
Comments are closed.