Korea Selatan Luncurkan Satelit Dengan Roket Buatan Dalam Negeri

350

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Jakarta, Itech–  Korea Selatan  sukses luncurkan satelit pertamanya dengan menggunakan roket buatan sendiri pada selasa, 21 Juni 2022, pukul 4 sore waktu setempat.

“Ilmu pengetahuan dan teknologi Republik Korea telah membuat kemajuan besar,” kata Menteri Sains Lee Jong-Ho dalam konferensi pers yang disiarkan televisi di pusat peluncuran Pusat Antariksa Naro di Goheung. “Pemerintah akan melanjutkan langkahnya yang berani untuk menjadi kekuatan luar angkasa bersama dengan rakyat.”

Nuri, nama roket tersebut, membawa muatan satu set satelit yang menurut para pejabat tidak memiliki tujuan militer. Roket itu menempatkan satelit ‘verifikasi kinerja’ seberat 357 pon ke orbit sekitar 435 mil (700 kilometer) di atas planet kita.

Satelit ‘verifikasi kinerja’ sekarang siap untuk membantu Korea Selatan meluncurkan lebih banyak satelit. Saat berada di orbit, satelit akan menguji antena, generator, dan peralatan lainnya. Dikabarkan, satelit itu sudah dapat mengirim data tentang statusnya kembali ke Bumi.

Satelit besar itu membawa empat satelit penelitian mini, yang disebut CubeSats, masing-masing dengan berat tidak lebih dari 22 pon. CubeSats dirancang untuk akhirnya mengorbit sendiri, dengan set pertama untuk melepaskan diri dari satelit yang lebih besar pada 29 Juni.

Sebenarnya, ini adalah peluncuran roket Nuri yang kedua Korea Selatan. Saat percobaan pertama Oktober lalu, muatan dummy roket mencapai ketinggian yang diinginkan tetapi tidak memasuki orbit karena mesin roket tahap ketiga terbakar lebih awal dari yang direncanakan.

Dalam konferensi video dengan para ilmuwan dan pihak lain yang terlibat dalam peluncuran tersebut, Presiden Yoon Suk Yeol mengucapkan selamat kepada mereka atas pencapaian mereka dan berjanji untuk memenuhi janji kampanyenya untuk mendirikan badan antariksa negara, menurut kantornya.

Adsense

Video TV langsung menunjukkan roket setinggi 47 meter (154 kaki) naik ke udara di tengah nyala api yang terang dan asap putih tebal.

Peluncuran tersebut menjadikan Korea Selatan sebagai negara ke-10 di dunia yang menempatkan satelit ke luar angkasa dengan teknologinya sendiri.

Korea Selatan, yang memiliki ekonomi terbesar ke-10 di dunia, adalah produsen utama semikonduktor, mobil, dan telepon pintar. Tetapi, program pengembangan luar angkasanya tertinggal dari negara tetangga di Asia, Cina, India, dan Jepang.

Sedangkan Korea Utara menempatkan satelit pengamatan Bumi ke orbit pada tahun 2012 dan 2016, meskipun tidak ada bukti bahwa salah satu dari mereka pernah mengirimkan citra dan data berbasis antariksa di negaranya. Peluncuran Korea Utara mengakibatkan sanksi ekonomi PBB karena dipandang sebagai kedok untuk menguji teknologi rudal jarak jauh yang dilarang di negara itu.

Sejak awal 1990-an, Korea Selatan telah mengirim banyak satelit ke luar angkasa, tetapi semuanya menggunakan teknologi roket asing atau situs peluncuran. Pada tahun 2013, Korea Selatan berhasil meluncurkan satelit untuk pertama kalinya dari tanahnya, tetapi roket tahap pertama adalah buatan Rusia.(af)

Baca juga :Ilmuwan Luncurkan Teleskop Cermin Cair Terbesar Di Dunia

Sumber : Tempo.co

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More