PTDI dan Kemhan Jalin Kerjasama Modernisasi Pesawat C130

65

Get real time updates directly on you device, subscribe now.

Gandeng Kemhan, PTDI Teken Kontrak Modernisasi Pesawat C130 Senilai Rp2,1 T

itechmagz.id – PT  Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI dan Kementerian Pertahanan menyepakati kontrak kerja sama modernisasi 12 unit pesawat C130. Adapun komitmen pendanaan mencapai USD149 juta atau setara Rp2,1 triliun.

Direktur Utama Dirgantara Indonesia, Gita Amperiawan mengatakan kesepakatan kerja sama ini setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID.

Holding BUMN Pertahanan dipimpin oleh PT Len Industri (Persero). Sementara anggota holding terdiri atas PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dahana (Persero).

“PTDI dan Kementerian Pertahanan RI sepakati kontrak pekerjaan modernisasi 12 unit pesawat C130 dengan nilai kontrak sebesar 149 juta dolar AS,” ujar Gita dikutip Kamis (21/4/2022).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pendirian Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID dapat memperkuat ketahanan nasional.

Adsense

“Bersyukur Bapak Presiden @jokowi hari ini telah meresmikan Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID, kami menindaklanjuti agar Defend ID benar-benar menjadi penggerak dalam mewujudkan ketahanan pertahanan nasional,” ungkap Erick melalui akun Instagramnya.

Dalam peresmian tersebut Erick bersama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) ihwal komitmen meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 50 persen.

Sebagai tindak lanjut, Erick pun meminta Holding untuk menyiapkan segala strategis untuk mewujudkan ketahanan pertahanan di Indonesia.

Tak hanya itu, dia juga mendorong Len Industri sebagai induk holding mampu mengorganisir transformasi anggota holding agar mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dan membangun keselarasan antar anggota holding di sektor keuangan, pemasaran, operasional, hingga portofolio manajemen.

“Holding industri pertahanan harus mampu memperkuat ekosistem pertahanan nasional, tak hanya dengan anggota holding, melainkan juga kerja sama dengan BUMN lain dan juga TNI,” ucap dia.

Erick menginginkan pembentukan holding mampu meminimalisir terjadinya tumpang tindih fokus bisnis masing-masing anggota holding. (Mr)

Advertisements

Comments are closed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More